Sabtu 04 Jul 2020 09:17 WIB

Juli, Perusahaan Farmasi AS Siap Uji Coba Vaksin Covid-19

Moderna berencana melanjutkan uji coba klinis tahap 3 vaksin Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Pesepeda melintas di depan gedung Moderna Inc di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (18/5). Moderna Inc melaporkan kemajuan signifikan terkait pengembangan vaksin corona.
Foto: AP Photo/Bill Sikes
Pesepeda melintas di depan gedung Moderna Inc di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (18/5). Moderna Inc melaporkan kemajuan signifikan terkait pengembangan vaksin corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO — Moderna, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat (AS), berharap untuk memulai uji klinis fase 3 dari kandidat vaksin untuk infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) pada bulan ini. Pernyataan datang setelah ada laporan yang mengatakan bahwa uji coba tahap akhir dari vaksin yang melibatkan 30 ribu peserta tertunda karena perubahan dalam rencana penelitian.

Menurut para peneliti di University of Illinois di Chicago, uji coba vaksin sebelumnya dijadwalkan dimulai pada 9 Juli. Mengutip simpatisan yang tidak disebutkan namanya, publikasi layanan kesehatan STAT News pada Kamis (2/7) melaporkan bahwa uji coba telah ditunda karena sejumlah alasan.

Baca Juga

Moderna dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka masih berharap untuk tetap memulai uji coba pada Juli. Perusahaan farmasi tersebut mengungkapkan bahwa uji coba tahap 3 dari kandidat vaksin Covid-19 yang dinamakan mRNA-1273 diperkirakan akan dapat dilakukan pada bulan ini, menyusul sejumlah langkah yang mereka terus upayakan.

“Kami telah bekerja sama dengan NIH/OWS (Institusi Kesehatan Nasional AS / Kantor Solusi Tempat Kerja) untuk menyelaraskan protokol terakhir untuk memulai uji coba tepat waktu,” ujar Moderna dalam sebuah pernyataan, dilansir Times Now News, Sabtu (4/7).

Kandidat vaksin Moderna adalah vaksin berbasis RNA yang dirancang untuk membantu tubuh memproduksi antibodi yang melindungi terhadap Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhir bulan lalu mengatakan bahwa AstraZeneca yang berbasis di Inggris memimpin perlombaan untuk mengembangkan vaksin yang efektif terhadap penyakit indeksi virus corona jenis baru ini, sementara Moderna berada di posisi tidak jauh setelahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement