Sabtu 04 Jul 2020 04:25 WIB

Eks Presiden Barcelona Sarankan Klub Fokus pada Sepak Bola

Barcelona belum memenangkan Liga Champions sejak musim 2014/15.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Mantan presiden Barcelona, Sandro Rosell
Foto: Totalfootbalblog
Mantan presiden Barcelona, Sandro Rosell

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden Barcelona Sandro Rosell menilai klub Katalunya itu memiliki terlalu banyak masalah. Ia menyarankan Barcelona untuk menyederhanakannya dengan lebih fokus pada sepak bola. 

Blaugrana telah mengalami musim yang penuh gejolak dengan isu-isu di luar lapangan, termasuk pertikaian yang tampak antara Lionel Messi dan manajemen. Barcelona belum memenangkan Liga Champions sejak 2014/15. Musim ini, mereka masih punya peluang di leg kedua babak 16 besar melawan Napoli. 

Baca Juga

Tetapi untuk semua masalah klub, Rosell menyarankan Barcelona akan lebih kompetitif jika mereka tidak menjalankan tim di berbagai level lain dan di sejumlah olahraga lainnya.

Mantan penasihat Joan Laporta, presiden Barcelona dari 2010 hingga 2014, menilai FC Barcelona Foundation menyedot sumber daya mereka. Menurutnya, Barcelona terlalu banyak dicampuri oleh hal-hal lain selain sepak bola. Sebab itu klub justru akan kehilangan prestasinya karena mengurusi banyak hal.

"Kita tidak dapat menutupi semuanya, dan segala sesuatu yang bukan sepak bola menyebabkan kita kehilangan kapasitas kompetitif dengan klub-klub besar di Eropa, yang hanya didedikasikan untuk sepak bola," kata dia.

Menurut dia, para petinggi klub harus duduk membahasnya, menjelaskannya dalam pertemuan dan, jika perlu, menggelar referendum. Menurut dia, seseorang harus berani melakukannya. 

"Aku tahu itu tidak nyaman. Yang mudah adalah menggunakan penghasutan murahan dan menyerang debat ini, tetapi itu harus dilakukan," ujarnya.

Pengganti Rosell dan presiden Barcelona saat ini Josep Maria Bartomeu juga mendapat pengawasan dari negara Spanyol, dan sedang diselidiki atas dugaan penipuan pajak terkait transfer Neymar pada 2013. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement