Jumat 03 Jul 2020 23:32 WIB

Bantul Lakukan Tes Cepat Santri asal Surabaya

Tes cepat dilakukan terhadap sejumlah santri yang datang dari pesantren di Surabaya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melaksanakan tes cepat terhadap santri (Foto: ilustrasi tes cepat santri)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melaksanakan tes cepat terhadap santri (Foto: ilustrasi tes cepat santri)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melaksanakan tes cepat terhadap santri yang datang dari pondok pesantren di Surabaya, Jawa Timur. Tes cepat dilakukan terkait Surabaya yang menjadi salah daerah dengan penularan Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Berkaitan dengan rencana itu, ia bersama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul telah melakukan kunjungan ke sejumlah ponpes. Kunjungan juga berkaitan dengan persiapan menghadapi pembelajaran saat normal baru di tengah pandemi COVID-19 di lembaga pendidikan agama itu.

Baca Juga

"Mulai tanggal 7 Juli baru masuk, dan nanti saya suruh lapor khususnya santri yang dari Surabaya, jadi khusus dari Surabaya kalau perlu kita 'rapid test', karena saat ini di daerah Jawa Timur tertinggi," kata Bupati Bantul Suharsono di Bantul, Jumat (3/7).

Dengan adanya tes cepat itu, diharapkan ketika ada salah satu yang reaktif bisa dilakukan tes lanjutan untuk penegakan diagnosa. Apabila terkonfirmasi positif bisa dilakukan penanganan segera agar tidak terjadi penularan di lingkungan pesantren.

"Makanya kalau ada siswa santri di pondok, saya minta koordinasi, kalau sudah lengkap saya 'rapid test' semua untuk jaga-jaga jangan sampai ada yang reaktif, kalaupun ada kemudian positif bisa diisolasi agar tidak sampai menulari teman-temannya," katanya.

Hingga saat ini, Gugus Tugas setempat mencatat kasus positif sebanyak 79 orang, dinyatakan sembuh 63 orang, dan kasus meninggal dunia dua orang. Saat ini, pasien positif Covid-19 yang masih rawat inap sebanyak 14 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement