REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polres Sleman mencanangkan Desa Sukoharjo di Kecamatan Ngaglik sebagai Kampung Tangguh. Pencanangan didasarkan kemandirian masyarakatnya yang sudah memanfaatkan lahan lingkungan rumah untuk menanam sayur-sayuran.
Pencanganan turut dilakukan lantaran Desa Sukoharjo sudah memiliki sekolah ramah anak, mengaktifkan pos ronda dan menerapkan protokol kesehatan. Terutama, penerapan langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19.
Kapolres Sleman, AKBP Anton Firmanto mengatakan, desa yang dipilih sudah menunjukkan kesiapan dalam menghadapi pandemi. Dicanangkan sebagai Kampung Tangguh dengan tujuan menjadi pilot project kolaboratif dengan pemangku.
Penilaian meliputi sektor kesehatan, ketahanan pangan, keamanan dan pendidikan. Melalui pencanangan, diharapkan masyarakat Desa Sukoharjo mampu melakukan aksi-aksi nyata menghadapi bencana seperti pandemi Covid-19.
"Selain jadi pelopor tangguh kesehatan, juga tangguh dalam bidang ketahanan pangan. Masyarakat bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk digunakan sebagai pertanian, peternakan dan perikanan," kata Anton di Balai Desa Sukoharjo.
Pencanangan sendiri turut dihadiri Forkompimda dan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun. Sri menilai, pencanganan itu akan meningkatkan partisipasi dan ketangguhan masyarakat dalam rangka mengelola resiko bencana secara lokal.
Ia berharap, warga dapat mendisiplinkan diri mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah penanggulangan wabah. Sri berpesan, agar masyarakat bisa menyesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan baru seperti saat terjadi Covid-19.
Sri mengingatkan, masyarakat harus bisa saling peduli dan saling menjaga. Ia menekankan, keberadaan Kampung Tangguh ahrus dapat berkelanjutan dan langkah yang diambil bisa menginspirasi daerah-daerah lain di Kabupaten Sleman.
"Semoga Desa Sukoharjo benar-benar dapat mewujudkan Kampung Tangguh, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain," ujar Sri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
