Jumat 03 Jul 2020 22:58 WIB

Mengagetkan, Pasukan Penjinak Bom Masuk Pasar Cilandak

Geganan membantu pemda melakukan sterilisasi virus corona di pasar.

Ilustrasi personel Gegana Polri.
Foto: Antara/Ariesanto
Ilustrasi personel Gegana Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sterilisasi dan penyemprotan disinfektan di pasar tradisional di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (3/7), berbeda dengan pasar lainnya. Sterilisasi itu menjadi dramatis dengan pelibatan personel serta armada pasukan khusus penjinak bom dari Satuan Gegana Polri.

                               

Kehadiran pasukan Gegana lengkap dengan kendaraan operasionalnya mengagetkan warga sekitar hingga tersiar kabar ada bom di pasar tersebut. Namun, Kapolsek Cilandak Kompol Matson Marbun menegaskan, kehadiran pasukan khusus tersebut dalam rangka sterilisasi.

                               

"Itu sedang penyemprotan disinfektan, mereka memberi bantuan ke pemda, memberikan alat untuk menyemprot disinfektan di pasar. Jadi, bukan ada bom atau benda mencurigakan," kata Marbun.

                               

Marbun menyebutkan penyemprotan rencananya dilakukan selama pasar ditutup tiga hari pada 5-7 Juli 2020. Penutupan Pasar Pondok Labu, Cilandak, dilakukan menyusul terkonfirmasinya satu orang yang menjalani uji usap di pasar tersebut positif Covid-19.

                               

"Selain Pasar Pondok Labu, penyemprotan juga dilakukan di Pasar Tempel dan Pasar Becek Pondok Labu," kata Marbun.

                               

Sementara itu, Camat Cilandak Mundari mengatakan, pihaknya telah menutup tiga pasar karena ditemukankasus positif Covid-19. Ketiga pasar adalah Pasar Tempel, Pasar Becek Pondok Labu, dan Pasar Pondok Labu.

                               

Pasar Becek Pondok Labu ditutup tiga hari pada 27-29 Juni 2020 setelah ditemukan satu kasus positif Covid-19. Lalu, Pasar Tempel Cilandak ditutup tiga hari pada 30 Juni sampai 2 Juli 2020. Penutupan dilakukan setelah tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil uji usap.

                               

Penutupan dilakukan untuk sterilisasi dan penyemprotan disinfektan guna mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 di pasar. "Sebanyak tiga pasar ditutup dan langsung disemprot disinfektan oleh Brimob Polri, Satuan Kimia Biologi Radioaktif (KBR), dan Sudin Damkar Jakarta Selatan," kata Mundari.

                               

Menurut Mundari, Pasar Pondok Labu sudah ditemukan pedagang positif. Begitu pula di Pasar Becek dan sekarang di Pasar Tempel. "Kenapa harus semua pasar, karena ini satu paket. Cuma karena hasil pemeriksaan berbeda-beda dan kita putuskan menutup pasar," katanya.

                               

Mundari menambahkan, penutupan ini dalam rangka ingin memberikan kenyamanan kepada masyarakat baik yang berjualan dan membeli. Setelah penyemprotan warga terlindungi. "Tes swab satu pekan yang lalu, 53 negatif dan satu positif. Penutupan pasar tiga hari sejak hari ini sampai tanggal 5 Juli," katanya.

                               

Sebanyak 60 kios pedagang di Pasar Tempel disemprot oleh petugas. Tidak hanya itu pedagang juga sudah diuji usap massal. "Saat tahu ada pedagang yang positif Covid-19, kita langsung lacak keluarga dan sanak saudaranya. Agar semua aman dan tidak menyebar," kata Mundari.

                               

Ditutupnya tiga pasar tradisional di kawasan Cilandak menambah daftar pasar yang ditutup selama tiga hari guna mencegah Covid-19. Sebelumnya, sejumlah pasar pernah ditutup tiga hari di antaranya Pasar Kebayoran Lama, Pasar Minggu, Terminal Pasar Minggu danLokbin (Lokasi Binaan) Pasar Minggu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement