Jumat 03 Jul 2020 21:03 WIB

Hubungan Baik Indonesia-Mesir Berguna Bagi Perdagangan

Pengusaha Indonesia didorong untuk bisa menembus pasar Mesir.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Komplek wisata Sphinx kosong di Piramida Giza yang menjadi ikon wisata Mesir (ilustrasi). Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik pasar ekspor ke Afrika Utara, khususnya Mesir.
Foto: AP
Komplek wisata Sphinx kosong di Piramida Giza yang menjadi ikon wisata Mesir (ilustrasi). Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik pasar ekspor ke Afrika Utara, khususnya Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) membidik pasar ekspor ke Afrika Utara, khususnya Mesir. Hubungan baik Indonesia dengan Mesir selama ini bisa bermanfaat dalam penjajakan ekspor ke sana.

Atase Perdagangan Kairo Mesir Irman Adi Purwanto Moefthi mengatakan, perwakilan perdagangan akan segera membentuk forum guna memfasilitasi kegiatan perdagangan di Kairo. "Tujuan agar para pelaku usaha dapat terhubung dengan pembeli potensial dan menangkap peluang pasar tersedia," kata Irman melalui keterangan resmi dari Kementerian Perdagangan pada Jumat (3/7)

Baca Juga

Country Manager Salim Wazaran Abu Alata Co Ltd Gunawan Hariyanto mengatakan, hubungan baik antara Indonesia dengan Mesir yang terjalin selama ini membuka peluang ekspor lebih besar. Ia mengimbau bagi para pelaku usaha untuk maju menembus pasar Mesir.

"Kami bersedia membantu memberikan informasi dasar tentang pasar Mesir yang dapat digunakan sebagai acuan awal para pelaku usaha memulai bisnisnya di Mesir," kata Gunawan.

Gunawan menuturkan pentingnya legalitas produk dengan mendaftarkan merek terlebih dahulu di Mesir. Selanjutnya, diperlukan pengawasan dan pemantauan, salah satunya dengan memanfaatkan tenaga mahasiswa Indonesia di Mesir. 

"Sebagai salah satu negara tujuan wisata, dipastikan Mesir memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat membantu para pelaku usaha memperluas bisnisnya," kata dia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Kasan  mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap perdagangan global. Di antaranya terjadi perubahan pola perdagangan global, peningkatan biaya logistik, kerja sama perdagangan tidak berjalan efektif, dan adanya ancaman resesi ekonomi global.

Sedangkan dampaknya bagi perdagangan nasional, yaitu meningkatkan potensi inflasi barang pokok dan penting akibat terganggunya logistik dan distribusi. Lalu terhambatnya aktivitas perdagangan antarpulau, terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat, serta melemahnya daya beli masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement