Jumat 03 Jul 2020 19:31 WIB

PPP Kaget Kadernya Terkena OTT KPK

PPP menunggu keterangan resmi dari KPK untuk mengambil sikap.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ilham Tirta
 Wakil Sekjen PPP, Achmad Baidowi
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Sekjen PPP, Achmad Baidowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Ketua DPRD Kutai Timur yang juga Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Encek Unguria Riarinda Firgasih, Kamis (2/7). Wakil Sekjen PPP, Achmad Baidowi mengaku kaget usai mendengar kabar tersebut.

"Kami kaget dengan informasi tersebut, dan sejauh ini belum ada komunikasi dengan beliau maupun keluarga terkait informasi terkini," kata Baidowi kepada Republika.co.id, Jumat (3/7).
 
Sekretaris Fraksi PPP itu mengatakan, PPP mengedepankan azas praduga tak bersalah dalam menyikapi kabar tersebut. PPP memilih menunggu informasi resmi dari KPK sebelum mengambil tindakan tegas kepada yang bersangkutan.
 
"Kami tunggu info resmi dari KPK. Selanjutnya, nanti PPP akan mengambil tindakan secara organisasi," ujarnya.
 
Sekjen PPP, Arsul Sani masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa kadernya tersebut. "Setelah ada pengumuman statusnya dari KPK, baru kami sikapi,"  tegas Arsul. 
 
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, pihaknya menangkap tangan Bupati Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, Ismunandar, bersama sang istrinya yang merupakan Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria Riarinda Firgasih di Jakarta. Mereka ditangkap besama dengan seorang kepala Bappeda. 
 
"Semalam (Kamis) kita amankan sang bupati beserta istrinya dan seorang kepala Bappeda dari sebuah hotel di Jakarta," ujar Nawawi dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (3/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement