Jumat 03 Jul 2020 18:58 WIB

1.813 Yatim Piatu di Mojokerto Terima Bansos Tunai

Warga Mojokerto diminta selalu menjaga kesehatan agar tidak terkena Covid-19.

 Bansos untuk yatim piatu (ilustrasi).
Foto: Dok. Al Hidayah
Bansos untuk yatim piatu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Sebanyak 1.813 anak yatim piatu dan anak terlantar dari 31 lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menerima bantuan sosial tunai (BST). Bantuan dari APBD Kabupaten Mojokerto itu diperuntukan bagi warga terdampak Covid-19.  

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Mojokerto, Didik Chusnul Yakin mengatakan, bantuan diserahkan secara simbolis kepada lima perwakilan LKSA di Pendapa Graha Majatama pada Jumat (3/7).

Lima LKSA perwakilan yaitu LKSA Al Matin Kecamatan Ngoro, LKSA Sabilul Muttaqin Kecamatan Pungging, LKSA Annur Fatimah Kecamatan Trawas, LKSA Abdulloh Latief Kecamatan Sooko, serta LKSA Roudlotul Muttaqin Kecamatan Gedeg.

Menurut dia, yatim piatu maupun terlantar, termasuk salah satu yang terdampak resiko sosial akibat pandemi Covid-19 yang memerlukan perhatian pemerintah. "Ada 1.813 anak melalui 31 LKSA yang dapat, per orang akan menerima Rp 300 ribu. Nilai total keseluruhan bantuan ini sekitar Rp 543 juta," katanya.

                               

Ia menjelaskan, dalam kesempatan itu juga dilakukan penyaluran alat pelindung diri berupa masker, face shield, cairan disinfektan, juga pompa semprot manual dari Dinkes dan PMI. "Hari ini kami juga menyalurkan APD," katanya.

                               

Sementara itu, Bupati Mojokerto Pungkasiadi meminta agar bantuan ini dapat disalurkan secara maksimal sesuai administrasi. Pungkasiadi meminta agar semua saling mengingatkan pentingnya protokol kesehatan demi mencegah sebaran Covid-19.

                               

Pemerintah Mojokerto, kata dia, juga terus fokus pada empat penanganan Covid-19, mulai kesehatan, jaring pengaman sosial atau JPS. Kemudian, pemulihan ekonomi yang termasuk dalam tatanan normal baru dan bagaimana keamanan dapat terjaga.

                               

"Kami terus fokus pada empat penanganan. Saat ini, posisinya ada di persiapan tatanan normal baru, serta untuk keamanannya. Tatanan normal baru sendiri harus disiapkan dengan matang, harus bareng-bareng bekerja, bagaimana caranya tetap bisa beraktivitas, namun tidak sampai tertular Covid-19," katanya.

                               

Data terbaru di Kabupaten Mojokerto, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 210 orang, pasien dalam pengawasan sebanyak 117 orang, dan orang dalam pemantauan sebanyak 584 orang.

                           

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement