Jumat 03 Jul 2020 15:17 WIB

100 Tahun ITB, Jokowi: Tunjukkan Prestasi Peneliti Kita

Jokowi ajak ITB lebih banyak turun tangan dan berkontribusi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Suasana kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Suasana kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak keluarga besar Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk lebih banyak turun tangan dalam persaingan global yang semakin kompetitif. Menurutnya, peran pendidikan tinggi harus semakin signifikan di era saat ini, terutama untuk memandu perubahan dan membangun inovasi.

"Indonesia tidak boleh kalah. Kontribusi ITB ditunggu oleh seluruh anak bangsa. Tunjukkan prestasi akademisi dan peneliti kita. Tunjukkan sumber daya IPTEK dan inovasi karya bangsa kita kepada dunia," ujar Jokowi dalam sambutan virtual di Sidang Terbuka ITB Peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia, Jumat (3/7).

Dalam peringatan 100 tahun ITB ini, Jokowi juga menyampaikan pandangannya tentang kampus tertua di Tanah Air tersebut. Menurutnya, peran ITB telah mewarnai perjalanan panjang bangsa Indonesia sejak sebelum kemerdekaan sampai saat ini.

Jokowi pun menyebutkan sejumlah tokoh besar lahir dari ITB, termasuk Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, Ir. Juanda Kartawijaya sebagai Perdana Menteri terakhir Indonesia, BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi Indonesia, dan hingga Iskandar Alisjahbana yang dikenal sebagai Bapak Komunikasi Satelit Indonesia.

"Yang mengagumkan, sebagai perguruan tinggi tekni ternama, ITB juga mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan melalui sosok Syafei Sumarja yang giat mengembangkan pendidikan seni. Sosok Sam Bimbo sosok musisi legendaris Indonesia. I Nyoman Nuarta, yang menghasilkan karya seni luar biasa," jelas Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan rasa syukurnya karena Bank Dunia (World Bank) menaikkan status Indonesia menjadi upper middle income country atau negara berpendapatan menengah atas. Pendapatan nasional bruto per kapita Indonesia tercatat naik menjadi 4.050 dolar AS, dari posisi sebelumnya di angka 3.840 dolar AS saat masih berstatus lower middle income country.

"Kenaikan status ini harus kita syukuri. Dan kita perlakukan sebagai sebuah peluang agar negara kita Indonesia bisa terus maju melakukan lompatan kemajuan agar kita berhasil menjadi negara berpenghasilan tinggi. Dan berhasil keluar dari middle income trap," ujar Jokowi.

Di hadapan para guru besar, Jokowi juga mengajak keluarga besar ITB untuk melanjutkan kontribusinya dalam pembangunan bangsa. ITB juga diminta terus konsisten mencetak SDM unggul agar semakin banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement