Jumat 03 Jul 2020 11:12 WIB

Tol Pertama di Aceh Siap Dioperasikan

Tol sepanjang 13,5 kilometer tersebut secara umum telah memenuhi persyaratan operasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Hiru Muhammad
Suasana proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di kawasan Kajhu, Aceh Besar, Aceh, Rabu (3/6/2020). Jalan tol yang akan menghubungkan Kota Sigli dan Banda Aceh tersebut terdiri dari enam seksi dengan total panjang 74 kilometer dan direncanakan akan berfungsi secara optimal pada tahun 2022 mendatang
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Suasana proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di kawasan Kajhu, Aceh Besar, Aceh, Rabu (3/6/2020). Jalan tol yang akan menghubungkan Kota Sigli dan Banda Aceh tersebut terdiri dari enam seksi dengan total panjang 74 kilometer dan direncanakan akan berfungsi secara optimal pada tahun 2022 mendatang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Hutama Karya (Persero) memastikan tol pertama di Aceh, yakni ruas Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4, yakni Indrapuri-Blang Bintang siap dioperasikan. EVP Divisi Pengembangan Jalan Tol Hutama Karya Agung Fajarwanto mengatakan, saat ini sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang Penetapan dan Pengoperasian Jalan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang).

Agung mengatakan, ruas yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sudah melalui uji laik fungsi. “Uji laik fungsi dilakukan selama sepekan 11-18 Juni 2020 sebagai salah satu tahapan persiapan pengoperasian tol,” kata Agung dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/7).

Dengan diterbitkannya surat keputusan tersebut, tol sepanjang 13,5 kilometer tersebut menurutnya secara umum telah memenuhi persyaratan operasi.

Agung mengatakan, setelah dinyatakan laik operasi secara teknis, administratif, dan sistem operasi tol, proses selanjutnya yakni penetapan pengoperasian dan pemberlakuan tarif tol sebelum beroperasi secara penuh.“Sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), kami tengah menunggu arahan regulator, baik terkait kapan tol akan diresmikan dan operasionalnya akan dilakukan,” ujar Agung.

Untuk mendukung proses tersebut, Agung memastikan Hutama Karya saat ini sudah mulai melakukan sosialisasi pengoperasian jalan tol kepada pengguna. Mengingat tol tersbeut merupakan tol pertama di Aceh.“Sehingga ketika terdapat arahan untuk mengoperasikan tol, kami siap mendukung berbagai skenario yang diberikan,” ujar Agung.

Sebelumnya, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan sudah mengantongi sertifikat layak operasi untuk tol pertama di Aceh itu sejak akhir Juni 2020. Budi mengapresiasi dukungan dari masyarakat Aceh selama pembangunan jalan tol.“Kami terimakasih kepada masyarakat Aceh. Pembebasan lahannya cepat sekali,” kata Budi saat rapat dengan pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (1/7).

Secara keseluruhan pembangunan Tol Sibanceh, Budi memastikan prosennya terus dilakukan meski saat ini tengan dalam kondisi pandemi Covid-19. Budi memastikan secara total proses pembangunan Tol Sibanceh sudah mencapai 50 persen.

Tol Sibanceh secara keseluruhan akan dilengkapi dengan tujuh Gerbang Tol (GT) dan enam Simpang Susun (SS). Selain itu, tol sepanjang 74 kilometer tersebut akan memiliki dua buah Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau //rest area// tipe A yang terletak di seksi 3 (Jantho-Indrapuri) kilometer 37 dan seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) kilometer 54.

Untuk seksi 1 Padang Tiji-Seulimun (24,3 kilometer) progres konstruksinya mencapai enam persen dan 46 persen untuk progress pengadaan lahan. Seksi 2 Seulimun-Jantho (7,6 kilometer) progres konstruksinya mencapai 24 persen dan 93 perse untuk pengadaan lahan.

Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 kilometer) progress konstruksi mencapai 57 persen dan 96 persen progres pengadaan lahan. Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (13,5 kilometer) progres konstruksi sudah selesai 100 persen dan 99 persen progres pengadaan lahan.

Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (7,7 kilometer) progres konstruksinya 12 persen dan 17 persen progres pengadaan lahan. Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 kilometer) progres konstruksinya 40 persen dan 91 persen progres pengadaan lahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement