Jumat 03 Jul 2020 08:45 WIB

Kalah dari City, Ini Catatan Penting Buat Liverpool

Klopp juga dinilai kurang memiliki cara untuk tampil konsisten

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
Manchester city supporters watch on the big screen as Liverpool players receive a guard of honour from Manchester City players as they enter the pitch for their English Premier League soccer match at Etihad Stadium in Manchester, 02 July 2020.
Foto: EPA-EFE/Dave Thompson/NMC/Pool
Manchester city supporters watch on the big screen as Liverpool players receive a guard of honour from Manchester City players as they enter the pitch for their English Premier League soccer match at Etihad Stadium in Manchester, 02 July 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Setelah satu minggu merayakan gelar juara Liga Inggris, Liverpool harus menelan pil pahit karena dibantai Manchester City 4-0 di Etihad Stadium, Jumat (3/7) dini hari WIB.

Meski hasil pertandingan tak menentukan lagi, kekalahan tersebut rasanya sungguh mengganggu suasana gelar yang masih hangat direngkuh oleh pasukan Merseyside.

Dilansir dari Dailystar, ada beberapa catatan dalam kekalahan besar The Reds dari rivalnya itu. Andy Robertson yang selama ini menjadi salah satu pemain andalan Jurgen Klopp membuat kesalahan pada pertandingan tersebut sehingga berbuah gol. Ia dinilai kehilangan kecepatan jauh dari sebelumnya.

Kemudian penyerang City, Kevin De Bruyne terlalu diberikan kebebasan bergerak. Dengan kecepatan dan bakatnya dalam melewati beberapa pemain menjadi malapetakan bagi Jordan Hernderson dan kawan-kawan. Henderson dan Wijnaldum tak diberikan tugas mengawal pemain asal Belgia tersebut sehingga nyaman berkeliaran.

Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa Klopp tak menurunkan pemain muda seperti Curtis Jones dan Harvey Elliot. Padahal pertandingan tersebut adalah momen Klopp memberikan pengalaman kepada mereka melawan tim papan atas Liga Inggris.

Jones menunjukkan kualitasnya di Piala FA musim ini. Begitu juga dengan Elliot yang dinilai menyimpan bakat luar biasa dalam dirinya. Namun, bakat itu tak muncul karena kurangnya kesempatan bermain. Termasuk Neco Williams yang hanya bermain 15 menit.

Klopp juga dinilai kurang memiliki cara untuk tampil konsisten setelah memastikan gelar juara jika mengacu kepada pertandingan melawan City. Itu akan bahaya jika Klopp ingin mewujudkan membangun dinasti seperti yang dibangun Sir Alex Ferguson bersama Manchester United. Walaupun tak dimungkiri Klopp bisa mempunyai cara lain untuk membangun dinasti itu sendiri.

Namun, sulit dibayangkan jika posisi Liverpool terjadi pada MU saat ini, yaitu kalah 4-0 dari rival seminggu setelah memenangkan liga. Kharisma Klopp yang menjadikannya sebagai pelatih fantastis. Namun, mungkin pria asal Jerman itu perlu mencari cara lain agar bisa mempertahankan dominasi atas Pep Guardiola di musim depan.

Klopp juga diminta mencari opsi lain dalam memperkuat serangan pada musim panas ini. Karena beberapa pemain sepertinya akan hengkang seperti Xherdan Shaqiri.

Memanfaatkan Alex Oxlade-Chamberlain dan Divock Origi yang lebih banyak duduk di bangku cadangan tak akan membuat lawan takut musim depan. Begitu juga dengan Takumi Minamino yang tak banyak memberikan kontribusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement