Kamis 02 Jul 2020 23:36 WIB

BIN Gelar Rapid Test di Pamulang, 10 Orang Reaktif

490 orang mengikuti rapid test BIN di Pamulang, Tangerang Selatan

Rapid test dan swab massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19. BIN Gelar Rapid Test di Pamulang, 10 Orang Reaktif
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rapid test dan swab massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19. BIN Gelar Rapid Test di Pamulang, 10 Orang Reaktif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menemukan sebanyak 10 orang reaktif COVID-19 pada penyelenggaraan tes cepat massal di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/7).

Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BIN Brigjen TNI Irwan Mulyana melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan tes cepat tersebut diselenggarakan secara gratis untuk masyarakat umum.

Sejak dibuka pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.00 WIB, kata dia, tercatat sebanyak 490 orang menjadi peserta tes cepat massal COVID-19.

Dari jumlah tersebut, 10 orang dinyatakan reaktif dan mereka langsung ditangani untuk mengikuti tes usap (swab test) atau Policymer Chain Reaction (PCR) test.

Tes massal COVID-19 tersebut merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Pemilihan lokasi di Kecamatan Pamulang, tepatnya di Jalan Surya Kencana merupakan koordinasi antara BIN, Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan karena masuk dalam zona rawan penyebaran COVID-19.

"Sepuluh orang reaktif langsung kami uji swab test dengan dua unit mobile lab yang kita sediakan di lokasi untuk memastikan apakah positif atau negatif COVID-19," kata Irwan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni mengapresiasi kegiatan tes cepat, sebab Pamulang memang menjadi kawasan zona merah penyebaran COVID-19.

"Alhamdulillah kami hari ini mendapat bantuan 'rapid test' dan 'PCR' test. Karena Pamulang ini masuk dalam zona merah. Terima kasih kepada BIN, ini sangat membantu," katanya.

 Dengan adanya tes cepat tersebut, Pemkot Tangsel dapat melakukan pelacakan dan penelusuran lebih cepat, karena data yang didapat BIN dengan tes cepat dan tes usap dianggap bisa memudahkan pemkot untuk melacak kontak terhadap pasien yang positif COVID-19.

"Alhamdulilah tren di Tangerang Selatan melandai terus dan mudah-mudahan tidak naik seperti pada bulan Maret dan April lalu. Mungkin dengan adanya ini dapat mempercepat data kita untuk melakukan tes usap," ujarnya. 

Dalam tes cepat dan tes usap tersebut, BIN mengerahkan 40 tenaga medis profesional dari Medicalof Intelligence, serta menyediakan dua unit mobile laboratorium untuk memfasilitasi warga yang menunjukkan hasil reaktif usai mengikuti tes cepat yang menargetkan diikuti 1.000 orang peserta tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement