Kamis 02 Jul 2020 23:28 WIB

Angka Kematian Covid-19 di Sumsel Tembus 100 Kasus

Kasus kematian Covid-19 tertinggi di Sumsel berasal dari Palembang

Seorang anggota PKK memakaikan pelindung wajah (face shield) kepada salah satu pedagang pada sosialisasi alat pelindung diri (APD) bagi pedagang di Pasar Sekip Ujung, Palembang, Sumatera Selatan. Warga di Sumatra Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 yang telah meninggal dunia bertambah empat orang per 2 Juli 2020 sehingga totalnya menjadi 101 kasus.
Foto: ANTARA/Feny Selly
Seorang anggota PKK memakaikan pelindung wajah (face shield) kepada salah satu pedagang pada sosialisasi alat pelindung diri (APD) bagi pedagang di Pasar Sekip Ujung, Palembang, Sumatera Selatan. Warga di Sumatra Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 yang telah meninggal dunia bertambah empat orang per 2 Juli 2020 sehingga totalnya menjadi 101 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga di Sumatra Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 yang telah meninggal dunia bertambah empat orang per 2 Juli 2020 sehingga totalnya menjadi 101 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Kamis, mengatakan empat kasus meninggal dunia tersebut berasal dari Kota Palembang dan total kasus meninggal terakumulasi sebanyak 4,8 persen."Tingkat kematian di Sumsel tidak terlalu tinggi karena masih di bawah rata-rata nasional (5 persen), jadi biasa saja," ujarnya.

Total 101 kasus meninggal itu berasal dari Kota Palembang (70), Banyuasin (13), Prabumulih (empat), OKI (tiga), Musi Banyuasin (tiga), Ogan Ilir (dua), serta Muara Enim, Musi Rawas, OKU Selatan, OKU Timur, dan PALI masing-masing satu orang.

Menurut dia kasus-kasus meninggal dunia tersebut mayoritas memiliki penyakit bawaan yang membuat imunitas tubuh pasien tidak dapat melawan COVID-19 meskipun sudah ditangani maksimal.

Setidaknya enam penyakit bawaan paling banyak didapati pada kasus meninggal di Sumsel yakni Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma, Tb Paru, Stroke dan Gagal Ginjal.

Oleh karena itu ia meminta agar masyarakat yang memiliki penyakit bawaan lebih waspada saat beraktivitas, terutama kalangan lanjut usia agar menjaga kontak dengan kalangan usia produktif yang mobilisasinya lebih tinggi.

Meski kasus meninggal dunia mendekati 5 persen, namun kasus sembuh jauh lebih tinggi yakni 1.088 orang atau mencapai 51,3 persen dari total kasus sementara.

"Untuk tambahan sembuh hari ini bertambah 37 orang, dari OKI (31 orang), Banyuasin (tiga), serta Palembang, OKU Timur dan Prabumulih masing-masing satu kasus," tambahnya.

Satu kasus sembuh dari Prabumulih membuat kota tersebut kembali ke kondisi 0 kasus aktif atau zona hijau penanganan kasus di Sumsel.

Sementara kasus konfirmasi positif COVID-19 juga hari ini bertambah 42 orang, berasal dari Kota Palembang (32 orang), Banyuasin (lima), Ogan Ilir (dua), serta Pagaralam dan Muara Enim masing-masing satu orang.

Dari 2.120 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 931 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (763 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (69 kasus), Muara Enim (38 kasus), Kabupaten PALI (12 kasus).

OKI (12 kasus), Musi Banyuasin (delapan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus). Ogan Ilir (tujuh kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement