Kamis 02 Jul 2020 23:09 WIB

Klub-Klub Liga 2 Desak LIB Bayar Subsidi April-Juni 2020

Klub juga mesti membayar gaji para pemain di tengah tidak adanya pemasukan.

Logo Liga 2
Foto: ist
Logo Liga 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub Liga 2 2020 mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) membayar subsidi pada April-Juni 2020. Klub-klub membutuhkan subsidi untuk membantu kelancaran operasional di tengah pandemi Covid-19.

"Subsidi itu idealnya diberikan sebelum lanjutan Liga 2 bergulir," ujar Manajer klub Sriwijaya FC Hendri Zainuddin ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis (2/7).

Baca Juga

Manajemen klub PSMS Medan juga sepakat dengan pernyataan tersebut. Sekretaris Umum PSMS Julius Raja menyebut, subsidi dapat mengurangi beban klub yang harus terus mengeluarkan uang untuk terus beroperasi.

Mereka juga mesti membayar gaji para pemain di tengah tidak adanya pemasukan karena liga dihentikan akibat pandemi Covid-19.

"Kita tidak usah membicarakan soal subsidi yang rencananya naik di lanjutan liga. Mohon kewajiban untuk bulan April sampai Juni 2020 dibayar dahulu. Sederhana saja sebenarnya. Jangan dipersulit," kata Julius.

Sebelum Liga 2 2020 berlangsung, PT LIB sepakat untuk memberikan subsidi sebesar Rp 1,15 miliar semusim untuk setiap tim peserta yang dicicil per bulan. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air menghambat pelunasan subsidi tersebut.

Menyebarnya penyakit pernapasan akibat virus SARS-CoV-2 itu membuat kompetisi sepak bola nasional terpaksa diliburkan mulai akhir Maret 2020. LIB pun baru bisa membayar subsidi untuk bulan pertama yakni Maret sebesar Rp 250 juta.

Akan tetapi, hanya enam tim Liga 2 yang mendapatkan subsidi termin pertama tepat waktu. Sebanyak 18 klub lainnya baru menerima subsidi itu pada bulan Mei atau terlambat dua bulan dari seharusnya.

Padahal, sesuai surat keputusan PSSI, SKEP/48/III/2020 yang dikeluarkan akhir Maret 2020, setiap tim Liga 1 dan 2 harus tetap menggaji pemainnya pada bulan Maret, April, Mei dan Juni 2020 dengan besaran maksimal 25 persen dari nilai kontrak.

"Kesepakatan subsidi di awal, kan, setiap klub mendapatkan subsidi Rp1,15 miliar selama semusim. LIB sudah memberikan termin pertama Rp 250 juta. Artinya, sisanya ada Rp 900 juta dan LIB mengatakan uang itu dicicil Rp100 juta setiap bulan. Namun ini sudah berapa bulan belum juga dibayar," tutur Julius.

PSSI sendiri telah memutuskan bahwa Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020 melalui penerbitan surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020.

SK terbaru itu membuat manajemen klub harus memutar otak agar dapat memberikan penghasilan kepada pemain, pelatih dan ofisial yang harus bersiap menghadapi kompetisi, meski belum mendapatkan dana bantuan dari LIB.

"Kalau bicara susah, klub itu susah, demikian pula LIB dan PSSI. Namun, kita tidak bisa berbicara seperti itu. Kalau semua dalam keadaan susah sepak bola kita ini tidak bisa berjalan. Kami meminta semuanya berkomitmen dengan kesepakatan," ujar Julius.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement