Kamis 02 Jul 2020 23:07 WIB

Yuri: Disiplin Protokol Kesehatan Harus Jadi Perhatian Bers

59.394 Orang Terinfeksi Covid, Yuri Tekankan Pentingnya Disiplin Protokol Kesehatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, total akumulasi kasus konfirmasi positif covid-19 hingga hari ini yakni sebanyak 59.394 orang. Ia mengatakan, tingginya kasus baru Covid-19 ini menunjukan pentingnya masyarakat agar disiplin dan ketat menjalankan kebiasaan baru protokol kesehatan.

"Ini harus menjadi perhatian kita bersama, bahwa melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dengan disiplin adalah upaya yang bisa kita lakukan secara bersama-sama untuk memutuskan rantai penularan Covid-19," ujar Yurianto saat konferensi pers, Kamis (2/7).

Baca Juga

Yurianto menegaskan, dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat maka dapat melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 saat kembali menjalankan aktifitas. Kebiasaan-kebiasaan baru inilah yang kemudian dikenal sebagai new normal.

"Kita merubah kebiasaan-kebiasaan yang dahulu kita anggap normal karena saat itu ancaman Covid-19 belum ada," katanya.

Ia pun meminta agar masyarakat memahami betul mekanisme penularan covid sehingga dapat mencegah terjadinya penularan dari orang lain yang terinfeksi. Salah satunya yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak aman, serta mencuci tangan dengan air sabun.  

"Perlu perubahan adaptasi kebiasaan yang baru yang menjamin kita aman dari penularan Covid-19. Di antaranya menjaga jarak. Selalu diupayakan menjaga jarak fisik antara satu dengan yang lainnya setidak-tidaknya jarak kurang lebih 1 meter," ujarnya

Yurianto menegaskan, selama vaksin dan obat Covid-19 ini belum ditemukan, maka mencegah penularan dengan menjalankan protokol kesehatan merupakan cara yang paling tepat saat ini. Hingga kini, lanjutnya, proses penemuan vaksin pun terus dilakukan oleh para ahli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement