Kamis 02 Jul 2020 20:05 WIB

Video 'How You Like That' Blackpink Dikritik Umat Hindu

Salah satu adegan video musik Blackpink dianggap tak pantas oleh umat Hindu di India.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Video musik Blackpink berjudul How You Like That memecahkan rekor 50 juta penayangan kurang dari 12 jam.
Foto: EPA
Video musik Blackpink berjudul How You Like That memecahkan rekor 50 juta penayangan kurang dari 12 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Single comeback Blackpink berjudul "How You Like That" telah dirilis pada 26 Juni dan video musiknya memecahkan rekor dengan 50 juta penayangan kurang dari 12 jam. Rekor ini melampaui BTS yang membutuhkan waktu lebih dari 13 jam.

Namun, grup penyanyi perempuan yang berada di bawah naungan YG Entertainment itu mendapat kritik dari umat Hindu. Mereka tersinggung atas penggunaan dewa umat Hindu dalam video musik tersebut.

Baca Juga

Dalam satu adegan singkat yang menampilkan Lisa, sebuah patung Dewa Ganesha digunakan sebagai penyangga dan diletakkan di atas lantai. Begitu melihatnya, para penggemar, termasuk fan K-pop India ramai-ramai menuliskan kritikannya di media sosial. Mereka juga mendesak Blackpink untuk menghapus bagian itu dari video musik.

"Ini sangat tidak sopan. Kami ingin YG menghapus adegan itu dari video dan memberikan permintaan maaf secara resmi," demikian kata salah seorang warganet, dilansir dari Channel News Asia, Kamis (2/7).

Tagar #Ganesha dan #YGapologise juga sempat menjadi trending gara-gara insiden itu. Kabar baiknya, kritikan para penggemar telah direspons dan kini gambar yang menampilkan Dewa Ganesha telah dihapus dari video. Dan itu dilakukan tanpa perlu mengunggah kembali klipnya.

Menurut Allkpop, YG Entertainment telah meminta izin kepada Youtube untuk mengubah video tanpa kehilangan analitik. Dengan demikianm angka yang memecahkan rekor tetap aman.

"Ini semua berkat semua BLINKS dan orang dewasa dari fandom lain yang meluangkan waktu untuk mengirim email secara massal, alih-alih menyeret Lisa," demikian kata salah seorang warganet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement