Jumat 03 Jul 2020 00:05 WIB

Pasar Jual-Beli Mobil Bekas Secara Daring Kian Diminati

Promo dan harga murah mobil bekas di platform online menarik minat konsumen.

Promo dan harga murah mobil bekas di platform online menarik minat konsumen (Foto: ilustrasi jual beli mobil bekas)
Foto: Prayogi/Republika
Promo dan harga murah mobil bekas di platform online menarik minat konsumen (Foto: ilustrasi jual beli mobil bekas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasarib, tren jual-beli mobil bekas atau car listing secara daring (online) akan semakin diminati pada maupun setelah masa pandemi. Ia berpendapat, hal ini didorong dengan latar belakang Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar aneka produk di Asia Tenggara, termasuk otomotif.

"Pandemi COVID telah mempercepat migrasi komunikasi masyarakat hingga pelaku bisnis dari dunia riil ke dunia digital. Tren penjualan online meningkat drastis selama pandemi COVID ini," kata Yannes, Kamis (2/7).

Baca Juga

Yannes menyebutkan, ekosistem bisnis car marketplace saat ini dalam tahap awal pertumbuhannya menuju model Business to Customer dan Customer to Customer yang baru yang berbasis digital. Menurut akademisi Institut Teknologi Bandung ini, hal tersebut berlaku baik untuk penjualan mobil baru maupun untuk mobil bekas. Adanya promo hingga harga yang biasanya lebih murah pun juga menjadi daya tarik bagi calon pembeli mobil bekas online.

"Model bisnis car marketplace ini akan memangkas biaya distribusi dan penghapusan pembagian keuntungan antara produsen dan jaringan distribusi produk. Pada akhirnya berpotensi untuk menurunkan harga riteldari kendaraan yang dijual," kata dia.

Ketika disinggung mengenai segmen pasar bagi car listing online, Yannes mengatakan bahwa kelompok pembeli pertama merupakan salah satu pangsa pasar terbesarnya. Terutama yang berasal dari generasi millenial atau generasi Y (kelahiran 1980-2000) yang sudah memiliki daya beli tinggi.

"Akan semakin masif kelak pada generasi Z (Kelahiran tahun 2000- kini) yang merupakan kelompok netizen," kata Yannes.

Ia memperhitungkan, saat kelompok generasi muda ini menjadi mesin ekonomi Indonesia, maka diprediksi pada tahun 2030-2045, dipastikan model bisnis car marketplace jual-beli kendaraan online akan mendominasi. Untuk kelompok diatas generasi millenial, seperti generasi baby boomers (kelahiran tahun 1946-1964) dan silent generation (kelahiran 1925-1945), ia berpendapat bahwa kelompok ini masih membutuhkan kontak fisik dalam hal jual-beli kendaraan.

"Sedangkan, untuk generasi X (kelahiran 1965 -1979) sebagai generasi peralihan ke digital cenderung akan beradaptasi dengan berbagai kenyamanan dan kemudahan dari model bisnis baru ini," kata Yannes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement