Kamis 02 Jul 2020 17:33 WIB

Kementerian BUMN akan Luncurkan Employer Branding

Employer branding ini untuk menarik talenta SDM di perusahaan BUMN.

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meluncurkan nilai inti AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), Kementerian BUMN akan meluncurkan employer branding. Ini dalam rangka menarik perhatian dan memelihara talenta atau bakat terbaik di BUMN.

"Sebentar lagi, kami juga akan meluncurkan employer branding,'" ujar Deputi SDM dan IT Alex Denni dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (2/7).

Baca Juga

Menurut Alex Denni, terdapat tujuh elemen arsitektur SDM yang akan didesain untuk kemudian diterapkan ke BUMN-BUMN secara bertahap. Tujuh elemen tersebut diawali oleh nilai inti atau akarnya yakni nilai bersama, citra pekerja, manajemen talenta, pembelajaran, ganjaran dan kinerja, teknologi SDM, serta akhirnya data dan analitik.

Tiga dari tujuh elemen ini sudah disepakati menjadi program percepatan atau quick winsKementerian BUMN, serta manajemen talenta sudah diluncurkan beberapa bulan lalu.

Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir juga telah meluncurkan nilai inti AKHLAK pada Rabu (1/7), dan tentunya yang berikutnya akan diluncurkan adalah employer branding.

Deputi SDM dan IT Kementerian BUMN Alex Denni menyampaikan bahwa dengan demikian tiga program percepatan tersebut sudah dirampungkan, dan kemudian nanti akan segera masuk ke elemen-elemen arsitektur SDM lainnya.

Kementerian BUMN sebelumnya berperan sebagai pemegang saham aktif yang memberikan arahan-arahan pemegang saham mengenai apa yang harus dilakukan oleh masing-masing BUMN.

Namun pada kenyataannya dengan cara dan peran yang seperti itu (pemegang saham aktif), ada BUMN yang mengalami kemajuan pesat namun di sisi lain ada pula BUMN yang tertinggal.

Dengan demikian Menteri BUMN Erick Thohir melalui kedua wakil menterinya sudah melakukan strategi konsolidasi bisnis, di mana bisnis BUMN akan dikelola secara lebih intens dalam sebuah klaster yang akan mendukung sebuah ekosistem rantai nilai.

"Untuk mempercepat proses mendukung strategi bisnis ini, di sisi SDM kami juga terus mengubah perannya dari sekedar pemegang saham aktif menjadi arsitek strategis," kata Alex Denni.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa melalui arsitektur yang seragam dan desainnya membuat masing-masing BUMN bisa bergerak lebih cepat, maka diharapkan konsolidasi dan transformasi bisnis juga lebih cepat dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement