Kamis 02 Jul 2020 16:58 WIB

Buntut Bentrok Pasukan Cina, Modi Hapus Akun Weibo Miliknya

India melarang penggunaan aplikasi ponsel dari China setelah bentrok pasukan 2 negara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri India, Narendra Modi
Foto: Reuters/Adnan Abidi
Perdana Menteri India, Narendra Modi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India, Narendra Modi telah menghapus akunnya di Sina Weibo, yang merupakan platform media sosial milik China. Modi menghapus akunnya menyusul kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan aplikasi ponsel dari China, setelah meletusnya bentrokan di perbatasan.

Modi pertama kali menggunakan Sina Weibo pada 2015 selama kunjungannya ke China. Modi telah menjadi pengguna pasif Sina Weibo dan memiliki lebih dari 200.000 pengikut. Modi tercatat telah mengunggah sekitar 100 unggahan dalam platform media sosial tersebut. Sumber pemerintah India mengatakan kepada Reuters pada Kamis (2/7), menghapus akun Modi di Sina Weibo membutuhkan waktu karena dia memiliki akun VIP.

Baca Juga

"Untuk akun VIP, Weibo memiliki prosedur yang lebih rumit untuk berhenti, itulah sebabnya proses resmi dimulai. Untuk alasan yang paling dikenal oleh orang China, ada penundaan besar dalam pemberian izin dasar ini," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Sina Weibo mengumumkan penutupan akunnya pada Rabu (1/7) malam. Penutupan akun itu terjadi beberapa hari setelah pemerintah India melarang sejumlah aplikasi China, termasuk TikTok.

Modi merupakan salah satu dari segelintir pemimpin asing yang memiliki akun Weibo. Selama menggunakan Weibo, Modi sempat mengungkapkan ucapan "Selamat Ulang Tahun" kepada Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang. Tanggal kelahiran para pemimpin senior China biasanya tidak diungkapkan secara terbuka. Pemimpin China jarang aktif di media sosial mereka.

Sumber pemerintah India mengatakan, semua unggahan Modi di Weibo telah dihapus kecuali dua unggahan yang memperlihatkan foto dirinya dengan Presiden Xi. "Di Weibo, sulit untuk menghapus posting dengan foto presiden mereka," kata sumber itu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement