Kamis 02 Jul 2020 16:15 WIB

Banyuwangi Jadi Wilayah Penularan Covid-19 Terendah di Jatim

Penularan kasus Covid-19 di Banyuwangi 1,7 kasus per 100 ribu penduduk

Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada pengunjung dan pedagang pasar tradisional Banyuwangi di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/5/2020). Pemeriksaan cepat terhadap sejumlah pedagang dan pengunjung pasar itu, guna mengetahui kondisi kesehatan mereka sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/budi candra setya
Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada pengunjung dan pedagang pasar tradisional Banyuwangi di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/5/2020). Pemeriksaan cepat terhadap sejumlah pedagang dan pengunjung pasar itu, guna mengetahui kondisi kesehatan mereka sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat Kabupaten Banyuwangi menjadi wilayah dengan penularan kasus Covid-19 terendah di Jawa Timur yakni 1,7 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara Surabaya menjadi kota dengan penularan Covid-19 tertinggi yakni 193 kasus per 100 ribu penduduk.

“Ada 38 kabupaten/kota dengan jumlah kasus Covid-19 yang beragam. Tertinggi di Surabaya dengan 193 kasus per 100 ribu populasi, dan yang terendah di Banyuwangi dengan 1,7 kasus per 100 ribu populasi,” kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Kamis (2/7).

Wiku mengatakan Gugus Tugas telah memetakan zona risiko daerah setiap kabupaten dan kota di Indonesia dengan kategori warna hijau, kuning, oranye dan merah.

Warna hijau berarti suatu wilayah administrasi kabupaten/kota tidak terdampak atau tidak ada kasus baru. Kuning merujuk pada wilayah dengan risiko rendah, oranye untuk risiko sedang dan merah untuk risiko tinggi. Per akhir Juni 2020, terdapat 53 daerah di Indonesia dengan status risiko kenaikan tinggi.

“Dengan identifikasi status masing-masing zona, kebijakan yang diambil diharapkan akan lebih efektif dan tepat,” ujarnya.

Peta zonasi risiko Covid-19 ini bisa saja mengalami perubahan setiap waktu. “Pemerintah daerah kabupaten/kota harus tetap memantau dan memastikan protokol kesehatan dengan ketat agar kasusnya tidak meningkat bahkan harusnya menurun," ujar Wiku.

Hingga Rabu (1/7), Jatim menjadi provinsi dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Tanah Air mencapai 12.321 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement