Kamis 02 Jul 2020 14:45 WIB

Para Pencari Kerja di Masa AKB Tinggi

Pergerakan pencari kerja di Kota Bandung mulai terlihat sejak pertengahan Juni.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Para pencari kerja mengantre untuk mengurus pembuatan kartu kuning di kantor Dinas Tenaga Kerja. Ilustrasi
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Para pencari kerja mengantre untuk mengurus pembuatan kartu kuning di kantor Dinas Tenaga Kerja. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung mencatat para pencari kerja di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tinggi. Itu berdasarkan data pencari kerja yang melamar di aplikasi pencari kerja milik dinas yaitu Bima. Pergerakan pencari kerja di Kota Bandung sudah terlihat sejak Juni saat pelonggaran terjadi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Bandung Marsana mengatakan, pergerakan pencari kerja mulai terlihat sejak pertengahan Juni hingga awal Juni. Menurutnya, yang mendaftar di aplikasi Bima tercatat tiap hari mencapai puluhan orang.

"Sehari ada 25 sampai 30 orang (daftar). Kita fasilitasi secara online melalui aplikasi Bima," ujarnya di Balai Kota Bandung, Kamis (2/7).

Ia mengatakan, kurang lebih terdapat 4.000 lowongan kerja dari perusahaan-perusahaan di Kota Bandung. Pembukaan lowongan, katanya dipicu dengan mulai boleh beroperasinya perusahaan-perusahaan di masa AKB.

Marsana berharap seluruh lowongan tersebut terisi oleh pencari kerja yang berasal dari Kota Bandung. "Semoga bisa menyerap tenaga kerja dan menormalkan Kota Bandung kembali pasca PSBB," katanya.

Kepala Disnaker Kota Bandung Arief Syaifudin mengatakan, sejumlah perusahaan di masa AKB telah beroperasi. Menurutnya, dengan demikian banyak para pekerja yang sempat dirumahkan kembali bekerja.

Namun menurutnya persentase pekerja yang dirumahkan sudah kembali bekerja masih sedikit. Menurutnya, hal tersebut berproses dan diharapkan berlangsung terus menerus agar kembali normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement