Kamis 02 Jul 2020 14:12 WIB

Wisata Gunung Bromo akan Dibuka Kembali

Para penyedia jasa travel Gunung Bromo akan segera mempersiapkan protokol kesehatan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Hujan meteor Eta Aquarid terlihat di dekat gunung Bromo.
Foto: space.com
Hujan meteor Eta Aquarid terlihat di dekat gunung Bromo.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para penyedia jasa travel ke Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) menyambut baik rencana pembukaan tempat wisata di Agustus mendatang. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada para pelaku wisata.

"Dengan rencana pembukaan Bromo, semoga bisa membantu membangkitkan gairah pariwisata di Malang Raya kembali karena beberapa tempat wisata di Kota Batu juga sudah mulai buka," kata Penyedia Jasa Travel Sukawisata.com, Dendy Prayoga kepada Republika, Kamis (2/7).

Dendy dan para penyedia jasa travel lainnya akan segera mempersiapkan protokol kesehatan Covid-19. Namun, dia menilai, aturan pembatasan penumpang di satu kendaraan perlu dievaluasi. Sebab, kebijakan tersebut akan memberatkan penumpang dari segi biaya sewa.

"Kalau pengunjung banyak ini yang akan jadi masalah. Apakah menambah unit mobil? Karena kapasitas mobil Avanza Xenia lima sampai enam orang. Kalau mematuhi protokol kesehatan jadi harus dua unit mobil untuk membawa enam orang. Ini jelas akan memberatkan wisatawan karena biaya membengkak," ucapnya.

Selama masa penutupan TNBTS, Dendy mengaku mengalami dampak cukup besar. Pesanan wisata pengunjung yang telah dilakukan sejak lama harus dibatalkan. Momen keramaian selama liburan Lebaran juga tidak ditemukan lagi.

Situasi yang berubah drastis membuat Dendy dan rekannya harus berinovasi demi memperoleh penghasilan. Beberapa supir travel rela berjualan kue, pengiriman barang bahkan menawarkan ikan dari Sendang Biru, Kabupaten Malang. Semua harus kreatif dan pantang menyerah meski tidak memperoleh bantuan dari pemerintah untuk paguyuban travel.

Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) terletak di Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo. Tempat wisata ini mulai ditutup akibat pandemi Covid-19 sejak 19 Maret 2020. Penutupan ini dilakukan dalam rangka memutus penyebaran virus corona di Jawa Timur (Jatim).

Wisata Gunung Bromo akan segera dibuka kembali di Agustus mendatang. Namun untuk waktu secara spesifik, Balai Besar (BB) TNBTS belum bisa memastikannya. Pengelola harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan pimpinan empat kabupaten yang membawahi TNBTS.

Sejumlah aturan telah disiapkan termasuk batasan pengunjung per harinya. Berdasarkan daya dukung, Gunung Bromo hanya diperkenankan menerima 20 persen pengunjung dari total kapasitas. Jika kondisi membaik, maka kapasitasnya akan dinaikkan menjadi 40 sampai 50 persen.

"Tapi kalau begitu dibuka saat ini dan ada kejadian, dengan sangat terpaksa akan kita tutup," kata Kepala BB TNBTS, John Kennedie.

Saat ini pemesanan tiket Gunung Bromo hanya bisa menggunakan sistem daring. Berdasarkan kesepakatan, pengelola hanya mau menerima 739 pengunjung per harinya. Total kunjungan ini hanya diperuntukkan Gunung Bromo, bukan pendakian Semeru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement