Kamis 02 Jul 2020 12:51 WIB

Si Nyonya Tua yang Kian Akrab dengan Kemenangan

Juventus mulai menemukan ritme permainan terbaik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Juventus Maurizio Sarri
Foto: EPA-EFE/Alessandro Di Marco
Pelatih Juventus Maurizio Sarri

REPUBLIKA.CO.ID, Perlahan tapi pasti, Juventus mulai menemukan ritme permainan terbaik. Kemenangan kian akrab dengan si Nyonya Tua.

Teranyar pada giornata ke-29 Serie A Italia, Juve menumbangkan Genoa, 3-1, di Luigi Ferraris, Rabu (1/7) dini hari WIB. Tiga gol spektakuler Bianconeri dicetak oleh Paulo Dybala pada menit ke-50, Cristiano Ronaldo menit 56, dan Douglas Costa menit 73. Satu-satunya gol hiburan tuan rumah dilesakkan Andrea Pinamonti, sekitar 14 menit sebelum waktu normal berakhir.

"Kami tampil cukup baik, tapi kami masih memiliki beberapa hal untuk diperbaiki," kata gelandang Juve, Rodrigo Bentancur, kepada Sky dikutip dari Football Italia.

Bentacur merasa kubunya menunjukkan kinerja sesuai yang diminta pelatih Maurizio Sarri. Juventus benar-benar mendominasi. Bahkan sejak menit pertama, Il Grifone dipaksa bermain di area sendiri.

Dengan demikian, Juve kian nyaman di kursi singgasana. Setelah musim 2019/2020 kembali berlanjut, si Nyonya Tua meraih 100 persen kemenangan di kompetisi terelite Negeri Piza. Dengan mengantongi 72 poin, pasukan hitam-putih unggul empat poin atas Lazio di tangga kedua.

Serie A menyisakan sembilan pertandingan lagi. Perebutan scudetto tetap memanas. Namun Bianconeri di atas angin. "Tim telah pulih dengan baik setelah kekecewaan dari Coppa Italia," ujar Sarri.

Ya, ajang Coppa Italia menjadi pembuka berlanjutnya perhelatan sepak bola di Negeri Spageti setelah selama tiga bulan terdiam lantaran pandemi Covid-19. Sang raksasa sempat lolos ke final. Pada partai puncak, Gonzalo Higuain dan rekan-rekan takluk di tangan Napoli di Stadion Olimpico, Roma. Sepanjang 90 menit. kedua tim bermain imbang 0-0.

Di sesi adu penalti, Juventus tak berdaya. Seakan terlecut, mental juara Juventus tumbuh. Setelah kekecewaan di Olimpico, Federico Bernardeschi dkk menggasak Bologna, Lecce, dan Genoa.

Selain meraih 100 persen kemenangan, para penggawa Juve tampak produktif. Dalam tiga laga tersebut, awak Bianconeri mencetak sembilan gol dan hanya sekali kebobolan.

Sarri merasa cepat atau lambat timnya bakal konsisten menampilkan performa seperti di Luigi Ferraris. Ia hanya perlu menaikkan kebugaran Dybala dkk hingga ke level maksimal.

Pekan-pekan tersisa menjadi krusial. Salah satunya ketika Juventus berhadapan dengan Lazio pada 21 Juli nanti. Kesempatan si Nyonya Tua menjauhkan diri dari kejaran Biancoceleste. Atau sebaliknya, skuat biru-langit bisa menempel raksasa Turin.

Inter Milan di tangga ketiga mulai tertinggal jauh. Awak Nerazzurri harus waspada. Atalanta di posisi keempat kian trengginas. Armada La Dea juga mengoleksi 100 persen kemenangan pasca-Serie A kembali berlanjut.

Walhasil, peperangan menuju tahta scudetto seakan mengerucut. Hanya ada Juventus dan Lazio. Melihat konsistensi pasukan Sarri, pantang bagi Le Aquile tergelincir di semua partai tersisa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement