Kamis 02 Jul 2020 12:10 WIB

BUMDes di Jabar didorong untuk Siapkan Bahan Pangan

Impor pangan kelak tidak akan mudah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
BUMDes. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dituntut inovatif melihat peluang usaha yang muncul terutama di sektor pangan.
BUMDes. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dituntut inovatif melihat peluang usaha yang muncul terutama di sektor pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid-19 mengancam ketahanan ekonomi pedesaan di Jawa Barat (Jabar). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dituntut inovatif melihat peluang usaha yang muncul terutama di sektor pangan.

Baca Juga

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar Firman Nurtafiyana mengatakan, BUMDes yang fokus di sektor pertanian dan perkebunan tetap berproduksi. Apalagi, permintaan pasar terhadap komoditas pertanian terutama rempah-rempah seperti jahe meningkat selama pandemi. 

"Kami mendorong BUMDes untuk menyediakan sembako. Terutama saat Bantuan Langsung Tunai (BLT) berbasis Dana Desa cair. Jadi, masyarakat bisa membeli di BUMDes," ujar Firman, Kamis (2/7).

DPM-Desa Jabar, kata dia, memiliki empat strategi guna mengoptimalkan peran BUMDes dalam menjaga ketahanan ekonomi desa. Pertama, fokus pada ketahanan pangan. Artinya, BUMDes di Jabar disarankan untuk mulai memenuhi kebutuhan pangan, baik daerah maupun nasional. 

Karena ke depan impor pangan akan menjadi tidak mudah seperti dulu. "Karena itu, dari sekarang harus mengantisipasi kebutuhan pangan dipenuhi oleh desa melalui BUMDes," kata Firman. 

Strategi selanjutnya adalah penguatan pengelolaan BUMDes dengan fokus pada produk unggulan. Kemudian, pemanfaatan platform digital akan dilakukan DPM-Desa Jabar, supaya BUMDes dapat menjangkau pasar yang luas. Platform digital pun mampu mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Sebab, transaksi jual beli tidak dilakukan secara tatap muka.

"Kami terus terapkan mekanismenya, apakah sudah bisa memanfaatkan media sosial, e-commerce, internet of things. Kerja sama dengan berbagai pihak kami dorong," kata Firman. 

Firman mengatakan, strategi terakhir yakni bergulirnya Padat Karya Tunai Desa. Padat Karya Tunai Desa bertujuan memulihkan ketahanan ekonomi pedesaan dalam masa pandemi Covid-19. Konsep Padat Karya Tunai adalah semua kegiatan pekerjaan yang didanai dana desa harus menggunakan sebesar-besarnya tenaga kerja di desa bersangkutan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement