Kamis 02 Jul 2020 11:20 WIB

PLN Jatim Diminta Percepat Elektrifikasi Wilayah Kepulauan

Gubernur Jatim berharap PLN Jatim bisa terus berbagi manfaat melalui kegiatan CSRnya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Nyoman S Astawa menggelar audiensi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Pangdam V/ Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah. Pada audiensi yang digelar, Khofifah berharap agar pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk wilayah kepulauan di Sumenep, Madura, bisa segera diselesaikan segera.

Khofifah juga berharap PLN Jatim dapat terus berbagi manfaat melalui kegiatan CSR nya. Terutama untuk bantuan pasang baru listrik gratis, bagi warga tidak mampu. Sehingga, kebutuhan listrik masyarakat dapat terpenuhi, bahkan hingga ke pelosok-pelosok.

Baca Juga

“Kami berharap dengan bantuan program listrik gratis PLN dapat menjangkau daerah-daerah tertinggal. Tentunya PLN dan kami harus menyamakan pemetaan daerah tersebut berdasar azas keadilan dan pemerataan, bahwa setiap warga berhak mendapat akses listrik,” kata Khofifah, Kamis (2/7).

Menanggapi harapan Khofifah, Nyoman S Astawa mengatakan akan segera menggelar rapat virtual untuk percepatan elektrifikasi di Jatim, termasuk di wilayah kepulauan. Nyoman pun sangat mengharapkan dukungan dari elemen Kodam V Brawijaya untuk menyukseskan program elektrifikasi 100 persen pada 2021. "Untuk daerah-daerah isolated akan menggunakan PLTS yang dikelola oleh PLN," ujar Nyoman.

Pada kesempatan tersebut, Nyoman juga meminta dukungan terkait keandalan listrik. Utamanya menjaga jarak aman dengan jaringan listrik dari layang-layang dan balon udara. Permintaan tersebut, mengingat akhir-akhir ini banyak masyarakat yang bermain layang-layang dan balon udara, yang kemudian mengganggu jaringan listrik.

“Saat ini banyak kami jumpai layang-layang dan balon udara yang mengganggu jaringan listrik sehingga menyebabkan padam. Seperti kejadian di Ponorogo 14 Juni lalu, listrik tegangan menengah 20 ribu volt tersangkut balon udara dan berdampak pada 21.669 pelanggan,” kata Nyoman.

Mayjen TNI Widodo menyatakan kesiapan seluruh elemennya untuk membantu PLN Jatim. Termasuk dalam menjaga kenyamanan dan keamanan objek vital nasional. Dia juga berharap, selama masa pandemi Covid-19 pelayanan PLN berjalan optimal dan tetap konsisten menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement