Kamis 02 Jul 2020 11:03 WIB

Leicester City Lanjutkan Tren Buruk, Brendan Rodgers Kecewa 

Leicester terancam kehilangan posisi empat besar.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ekspresi pemain Leicester Ayoze Perez setelah timnya dikalahkan tuan rumah, Everton pada lanjutan Liga Primer Inggris 2019/2020, Kamis (2/7).
Foto: Peter Powell/Pool via AP.
Ekspresi pemain Leicester Ayoze Perez setelah timnya dikalahkan tuan rumah, Everton pada lanjutan Liga Primer Inggris 2019/2020, Kamis (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Leicester City kembali terjembab usai kalah 1-2 atas Everton pada lanjutan pekan ke-32 Liga Primer Inggris 2019/2020. Pelatih Brendan Rodgers pun tak bisa menutupi kekecewaan dan mengaku sulit mempertahankan posisi empat besar.

"Saya tahu kami memiliki pasukan muda, tetapi kita harus secara konsisten bersaing di puncak, itu lah yang jadi pola pikir kita," jelas Rodgers dikutip Leicester Mercury, Kamis (2/7).

Eks pelatih Glasgow Celtic dan Liverpool merasa geram dengan performa Leicester pada babak pertama ketika berkunjung ke Stadion Goodison Park, Kamis (2/7) dini hari WIB. 

Terlebih, dalam 20 menit sejak laga bergulir, Everton sukses mempecundangi lawannya lewat dua gol cepat. Sebelum Kelechi Iheanacho memperkecil kedudukan.

Secara khusus Rodgers menyoroti mentalitas pemain the Foxes. Dalam pandangannya hal itu menjadi kelemahan mereka yang sangat mencolok.

"Saya memikul tanggung jawab untuk hasilnya. Itulah yang harus saya lakukan di sini," sambung dia.

Perubahan mentalitas dianggap penting untuk Jamie Vardy Cs. Sebab, kampiun Liga Primer 2016 itu tak pernah menang dalam tiga laga terakhir dan posisinya semakin terancam dari bayang-bayang Chelsea, Manchester United, dan Wolverhampton Wanderes.

Bagi pelatih berusia 47 tahun itu mengeklaim hal penting untuk timnya adalah berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankan misi mereka untuk lolos ke zona Eropa musim depan.

"Saya selalu mengatakan kami akan mendorong untuk menyelesaikan setinggi mungkin. Jika kami tidak selesai di sana, kami belum cukup baik."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement