Kamis 02 Jul 2020 10:46 WIB

Produsen Batu Bara Sepakat Pangkas Produksi

Perkiraan produksi batu bara turun jadi 530 juta metrik ton pada Juni 2020.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Suasana saat pekerja beraktivitas di tempat penumpukan sementara batu bara, Muarojambi, Jambi, Rabu (1/7). Menurut kajian APBI, perkiraan produksi batu bara tahun 2020 sekitar 595 juta ton metrik ton telah turun menjadi 530 juta metrik ton pada Juni 2020.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Suasana saat pekerja beraktivitas di tempat penumpukan sementara batu bara, Muarojambi, Jambi, Rabu (1/7). Menurut kajian APBI, perkiraan produksi batu bara tahun 2020 sekitar 595 juta ton metrik ton telah turun menjadi 530 juta metrik ton pada Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memukul semua sektor industri tak terkecuali sektor batu bara. Karena permintaan yang anjlok dan juga harga yang tidak baik maka para produsen batu bara sepakat untuk memangkas produksi.

Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Pandu Sjahrir menjelaskan Harga batu bara terus menunjukkan tren penurunan sejak awal tahun 2020. Ini didorong oleh kondisi kelebihan pasokan (oversupply) batu bara termal dimana permintaan (demand) merosot drastis sementara pasokan (supply) relatif masih kuat. Ia mengatakan penurunan permintaan mencapai 85 juta metrik ton.

"Jumlah ini diperkirakan masih akan terus terkoreksi sampai akhir tahun jika Pandemi Covid 19 terus berlanjut," ujar Pandu, Kamis (2/7).

Dengan kondisi seperti ini APBI berpendapat perlu segera ada upaya pengendalian produksi melalui pemotongan produksi (production cut) dari para produsen batu bara nasional. Pemotongan produksi diharapkan dapat menekan harga yang terus turun karena semakin melebarnya kelebihan pasokan.

Menurut kajian APBI, perkiraan produksi batu bara tahun 2020 sekitar 595 juta ton metrik ton telah turun menjadi 530 juta metrik ton pada Juni 2020. 

"Namun demikian, APBI memandang masih diperlukan pengendalian produksi nasional dengan adanya tambahan production cut sampai dengan 50 juta metrik ton sehingga produksi batu bara nasional menjadi sekitar 480 juta metrik ton agar supaya tercapai keseimbangan suplai dan permintaan pada global seaborne market," ujar Pandu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement