Kamis 02 Jul 2020 06:47 WIB

Gubernur Sumbar: Penanganan Covid-19 Ujian Bagi Pemimpin

Selama penanganan Covid-19, pemimpin harus menelaah persoalan dengan cerdas dan cepat

Rep: Febrian/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno
Foto: Republika/ebrian Fachri
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan pandemi virus corona menjadi cobaan sekaligus ujian bagi para pemimpin. Baik dari tingkat pusat, provinsi sampai kabupaten dan kota. Karena selama penanganan Covid-19, pemimpin diharuskan menelaah persoalan dengan cerdas dan mengambil kebijakan degan cepat dan tepat.

"Penganan covid-19 merupakan ujian bagi setiap kepimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan, baik provinsi, kabupaten dan kota. Kelalaian dan salah dalam mengambil kebijakan dalam penanganan covid akan memberikan dampak kurang baik bagi penyelengaraan pemerintahan. Kita mesti tahu siapa lawan kita, bagaimana kondisinya dan bagaimana hal penting dalam penanganannya," kata Irwan Prayitno Rabu (1/7) saat bertemu dengan pemimpin media di Padang.

Baca Juga

Irwan menyebut Pemprov Sumbar sudah berupaya melakukan berbagai hal selama penanganan covid-19. 4 langkah cepat yang dilakukan ialah testing, tracking, isolasi dan treatment. 4 langkah itu menurut Irwan cukup ampuh dan membuat jumlah penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar mulai berkurang begitu memasuki pertengahan Juni.

Dalam penanganan covid, Sumbar sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan April, sampai awal Juni. Kemudian, Pemprov juga memberdayakan keberadaan  Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang dibantu  Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso untuk melakukan pemeriksaan sampel swab.

 

Sehingga dalam menentukan seseorang positif atau negatif covid, uji sampel swab tidak hanya sebatas Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pantauan (ODP), tapi sudah terhadap orang Tanpa Gejala (OTG). "Kita tidak lagi hanya melakukan tracing OPD, PDP, akan tetapi mencari ke masyarakat dalam berbagai aktifitas, sopir angkot, pelaku hotel, pelaku wisata dan yang lainnya. Semua itu untuk antispasi penyebaran Covid-19," ucap Irwan.

Irwan menyebut virus corona baru akan berakhir bila sudah ada temuan vaksin atau obat antivirus. Saat ini pencarian vaksin masih diupayakan melalui penelitian para ahli medis. Irwan berharap media berperan dalam mengedukasi masyarakat. Bahwa di masa new normal, bukan berarti dipersepsikan kehidupan sudah normal kembali seperti biasa. Masyarakat tetap harus mematuhi protokol covid agar tidak menjadi korban penularan berikutnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement