Rabu 01 Jul 2020 21:13 WIB

BI Sebut Inflasi Juni Masih Tetap Rendah

Hal ini dipengaruhi turunnya inflasi kelompok inti dan kelompok administered price.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko (kiri). Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2020 tetap rendah.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko (kiri). Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2020 tetap rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2020 tetap rendah. Inflasi IHK Juni 2020 tercatat 0,18 persen (mtm) atau tetap rendah, meskipun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,07 persen (mtm).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok inti dan kelompok administered prices sedangkan inflasi kelompok volatile food mengalami kenaikan. Secara tahunan, inflasi IHK Juni 2020 tercatat sebesar 1,96 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,19 persen (yoy).

Baca Juga

Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menyampaikan, ke depannya Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 2-4 persen pada 2020.

"Menurut komponennya, inflasi IHK Juni 2020 yang rendah dipengaruhi inflasi inti yang melambat dari 0,06 persen (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,02 persen (mtm)," katanya dalam keterangan pers, Rabu (1/7).

Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas bawang bombay, gula pasir, dan emas perhiasan di tengah inflasi nasi dengan lauk yang meningkat. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,26 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Mei 2020 sebesar 2,65 persen (yoy).

Inflasi inti yang kembali melambat tidak terlepas dari perlambatan permintaan domestik akibat pandemi Covid-19, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, harga komoditas global yang rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement