Rabu 01 Jul 2020 19:46 WIB

Pertamina Bisa Produksi Bahan Bakar B100 Mulai Tahun Depan

Produksi bahan bakar B100 akan dipenuhi dari kilang Cilacap.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) terus mendorong produksi bahan bakar ramah lingkungan dengan bauran minyak kelapa sawit. Pertamina menargetkan produksi bahan bakar dengan bauran 100 persen minyak kelapa sawit (B100) akan dimulai tahun depan.

CEO PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang mengatakan, optimisme ini bukannya tanpa alasan. Mengingat fasiltas pengolahan minyak sawit di Kilang Cilacap akan segera beroperasi.

Baca Juga

Bahkan, perseroan menyebut jika kilang ramah lingkungan di Cilacap ini menjadi prioritas. Nantinya kilang ramah lingkungan di Cilacap ini akan memiliki kapasitas 3.000 barel per hari (bph). 

"Cilacap, sebagai prioritas. Kami akan bangun dulu yang biorefinery, akan diselesaikan tahun depan kapasitas 3.000 bph," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (1/7).

Menurut Ignatius, kapasitas ini akan terus bertambah pada tahun berikutnya menjadi dua kali lipat. Sehingga, diharapkan pasokan ini bisa membuat program B100 ini berjalan dengan lancar.

Iganatius menambahkan, pihaknya akan melanjutkan kembali pembangunan kilang hijau di Plaju. Adapun kilang Plaju akan memiliki kapasitas pengolahan CPO murni sebesar 20 ribu bph dan ditargetkan rampung pada 2023.

"100 persen CPO tahun depannya akan tambah lagi jadi 6 ribu  bph," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement