Rabu 01 Jul 2020 18:30 WIB

Tepi Barat Dicaplok Israel, Rakyat Palestina Bersatu

Hamas menyerukan 'Hari Kemarahan' menentang rencana Israel caplok Tepi Barat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Pendukung Hamas mengibarkan bendera hijau dan nasional mereka selama protes terhadap rencana Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat dan inisiatif Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, setelah salat Jumat di jalan utama Kota Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat, 26 Juni 2020 .
Foto: AP/Adel Hana
Pendukung Hamas mengibarkan bendera hijau dan nasional mereka selama protes terhadap rencana Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat dan inisiatif Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, setelah salat Jumat di jalan utama Kota Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat, 26 Juni 2020 .

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel membuat faksi-faksi Palestina bersatu. Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyerukan protes kemarahan yang kerap disebut "Day of Rage" pada Rabu (1/7) di Gaza dan Tepi Barat.

Langkah ini sebagai tanggapan atas keinginan Israel untuk menganeksasi bagian-bagian Tepi Barat dan Lembah Jordan. Faksi-faksi Jihad Islam di Gaza dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PLO) juga akan mengambil bagian dalam demonstrasi tersebut.

Baca Juga

Hamas mengatakan, pihaknya berharap untuk adanya banyak dan partisipasi luas di Gaza dan Tepi Barat. Menurut Hamas, pengunjuk rasa akan berkumpul di Kota Gaza dan berbaris ke barat menuju Mediterania. Mereka mungkin menghindrai kontak dengan pasukan Israel di pagar perbatasan Gaza di timur.

"Perlawanan akan menggulingkan taktik musuh kami untuk membagi tanah air kami," kata juru bicara Hamas Hazim Qasim dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Time of Israel, Rabu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berniat menyusun rencana aneksasi mulai 1 Juli, meski ada tentangan keras dari Palestina dan sebagian besar negara di dunia. Namun demikia, Netanyahu memutuskan menunda pelaksanaannya. Dia mengisyaratkan masih menjalin diskusi dengan Amerika Serikat (AS).

"Saya memiliki jalur komunikasi positif dan hangat dengan Amerika dan ketika saya memiliki sesuatu untuk dilaporkan, saya akan melaporkannya," ujarnya pada Senin lalu dikutip laman Times of Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement