Rabu 01 Jul 2020 16:26 WIB

Covid di Pangandaran Bertambah, Sebagian Besar Tokoh Agama

Enam kasus Covid-19 di Pangandaran datang dari lima tokoh agama dan satu buruh migran

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Rapid test dan swab massal
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rapid test dan swab massal

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Pangandaran kembali mengalami peningkatan pada Rabu (1/7). Tercatat, sejak Selasa (31/6), terjadi peningkatan enam kasus pasien positif Covid-19. Dengan begitu, saat ini total pasien positif Covid-19 di Pangandaran berjumlah 17 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 di wilayahnya bukan merupakan akibat dari aktivitas wisata yang kembali beroperasi. Namun, enam kasus itu justru datang dari lima tokoh agama dan satu buruh migran yang baru pulang ke Pangandaran.

"Mayoritas tokoh agama dan satu TKI," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (1/7).

Ia menyebutkan, enam penemuan kasus baru itu merupakan hasil tes usap (swab) massal yang dilakukan selama beberapa waktu ke belakang. Dua orang orang berasal dari Kecamatan Cimerak, satu dari Cijulang, satu dari Cigugur, dan dua orang dari Kecamatan Pangandaran.

Meski mayoritas kasus baru adalah tokoh agama, menurut Yani, mereka bukan berasal dari satu lokasi. Artinya, tak ada potensi penyebaran kasus baru dari satu klaster di Pangandaran.

"Mungkin mereka suka pengajian, tapi kan tidak dari satu tempat. Itu tersebar di berbagai wilayah," kata dia.

Kendati demikian, Yani mengatakan, pihaknya masih akan terus melakukan penelusuran dari kasus baru yang ditemukan. Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran baru melakukan tes swab kepada keluarga pasien yang bersangkutan.

"Kita terus telusuri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement