Rabu 01 Jul 2020 14:12 WIB

Australia Isolasi 300 ribu Orang Menyusul Peningkatan Covid

Pembatasan ruang gerak akan diberlakukan di 30 wilayah pinggir kota Melbourne.

Petugas medis melakukan tes usap ke warga di Melbourne, Victoria, Australia, Ahad (28/6).
Foto: EPA
Petugas medis melakukan tes usap ke warga di Melbourne, Victoria, Australia, Ahad (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sekitar 300 ribu warga yang tinggal di pinggir-pinggir kota Melbourne, Australia akan diisolasi selama satu bulan. Kebijakan yang mulai berlaku pada Rabu (1/7) malam ini diterapkan setelah jumlah penularan virus Corona di negara bagian paling padat di Negeri Kanguru bertahan di angka dua digit selama dua pekan. 

Dibandingkan negara-negara lain nasib Australia lebih baik dalam pandemi virus Corona. Mereka hanya melaporkan 7.920 kasus infeksi dan 104 kasus kematian. Tapi baru-baru ini angka penularan melonjak naik sehingga memicu kekhawatiran adanya gelombang kedua wabah Covid-19.

Baca Juga

Mulai akhir pekan lalu jumlah kasus infeksi virus Corona di seluruh dunia mencapai 10 juta. Dalam tujuh bulan penyakit yang disebabkan virus korona itu telah menewaskan setengah juta orang di seluruh dunia.

Kebijakan pembatasan ruang gerak tahap ketiga akan kembali diterapkan di 30 wilayah pinggir kota terbesar kedua di Australia. Pembatasan sosial tahap ketiga artinya warga tidak diizinkan keluar rumah kecuali untuk membeli kebutuhan pokok, pemeriksaan kesehatan, bekerja, memberi perawatan atau berolahraga.

Kebijakan ini akan disertai dengan pemeriksaan besar-besaran yang diharapkan dapat mencakup setengah dari total populasi yang terdampak. Pihak berwenang mengatakan mereka akan berpatroli di perbatasan wilayah-wilayah tersebut.

Sementara itu sebagian besar daerah lain di Australia mulai melonggarkan pembatasan sosial. Negara Bagian Victoria mulai membuka kembali restoran, gym dan bioskop mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Selasa (30/6) Victoria melaporkan 73 kasus baru dari 20.682 pemeriksaan. Satu hari sebelumnya mereka melaporkan 75 kasus infeksi. Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan masih ada kemungkinan ia akan kembali menerapkan kebijakan karantina wilayah yang ketat.

"Jika kami bersatu selama empat pekan ke depan, kami dapat mengambilalih kendali penularan di masyarakat, di seluruh metropolitan Melbourne, pada akhirnya saya harus menutup kode pos (daerah) itu jika tidak saya harus menutup seluruh kode pos," katanya.

Meningkatnya jumlah kasus baru di Victoria terkait dengan staf hotel yang menampung wisatawan baru pulang dan melakukan karantina mandiri selama 14 hari sesuai protokol pemerintah. Pihak berwenang negara bagian Victoria mengumumkan akan menyelidiki hal tersebut.

"Kami memiliki peningkatan kasus tapi hampir semuanya berada di wilayah geografis yang jelas, sebagian kasus lanjutan dari klaster-klaster keluarga (yang) berkaitan dengan kegagalan karantina sejumlah hotel di pusat Melbourne, sehingga mendorong saya berpikir saat ini bukan isu yang meluas," kata pelaksana tugas kepala medis Paul Kelly. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement