Rabu 01 Jul 2020 13:54 WIB

Alih Status Hagia Sophia Bisa Ganggu Relasi Islam-Kristen

Tokoh Kristen Ortodoks menilai alih status Hagia Sophia ganggu relasi Islam-Kristen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Tokoh Kristen Ortodoks menilai alih status Hagia Sophia ganggu relasi Islam-Kristen. Kawasan Hagia Sophia
Foto: Anadolu/Mehmet Eser
Tokoh Kristen Ortodoks menilai alih status Hagia Sophia ganggu relasi Islam-Kristen. Kawasan Hagia Sophia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ecumenical Patriarch Bartholomew menyoroti isu pengembalikan Hagia Sophia di Turki sebagai Masjid. 

Dia mengancam jika jadi Masjid maka umat Islam akan terancam oleh umat Kristen. Bartholomew mengatakan Hagia Sophia bukan hanya milik Turki saja. Bangunan bersejarah itu dianggap milik kemanusiaan.

Baca Juga

"Orang-orang Turki bertanggungjawab untuk menguatkan universalitas monumen itu (Hagia Sophia)," kata Bartholomew dilansir dari Orthodoxtimes pada Rabu (1/7).

Bartholomew menyebut Hagia Sophia sepatutnya terus dijadikan museum. Sehingga Hagia Sophia dapat terus berfungsi sebagai simbol dialog dan kedamaian antar manusia yang berbeda.

"Hagia Sophia adalah bukti kesepahaman dan solidaritas antara umat Kristen dan Islam," sebut Bartholomew.

Bartholomew menegaskan posisi Hagia Sophia penting dalam menjembatani Dunia Barat dan Dunia Timur. 

Dia khawatir segala upaya pengubahan fungsi Hagia Sophia bakal berdampak pada Muslim di seluruh dunia. "Konversi Hagia Sophia menjadi Masjid akan membuat jutaan umat Kristen di seluruh dunia melawan Islam," tegas Bartholomew.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement