Rabu 01 Jul 2020 12:24 WIB

BEI Proyeksikan Jumlah Investor Capai 2,9 Juta di Semester I/2020

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengoptimalkan digitalisasi edukasi dan sosialisasi investor di masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan jumlah total investor di pasar modal. BEI optimistis jumlah investor pasar modal pada semester I/2020 mencapai 2,9 juta. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, rata-rata peningkatan jumlah investor ritel berkisar 100 ribu...

Rep: Vicky Rachman (swa.co.id)/ Red: Vicky Rachman (swa.co.id)
Inarno Djajadi, Dirut BEI di jumpa pers virtual di Jakarta, 26 Juni 2020. (Tangkapan Layar : Vicky Rachman/SWA).
Inarno Djajadi, Dirut BEI di jumpa pers virtual di Jakarta, 26 Juni 2020. (Tangkapan Layar : Vicky Rachman/SWA).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengoptimalkan digitalisasi edukasi dan sosialisasi investor di masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan jumlah total investor di pasar modal. BEI optimistis jumlah investor pasar modal pada semester I/2020 mencapai 2,9 juta. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, rata-rata peningkatan jumlah investor ritel berkisar 100 ribu di setiap bulan. Lalu, Hasan melanjutkan, sebanyak 22 ribu per bulan dari 100 ribu itu merupakan investor saham.

Jumlah total investor berdasarkan single investor identification (SID) pada Mei 2020 mencapai 2,8 juta, atau naik sebesar 13% dari akhir tahun 2019. Sebanyak 1,19 juta SID dari total investor merupakan investor saham yang telah meningkat 8% sejak akhir 2019. “Jumlah institusi sekitar sebelasan ribu saja, investor asing 40-50 ribu, sisanya investor ritel dari jumlah total di Mei itu, Investor ritel domestik banyak berinvestasi di reksadana dan obligasi negara dan korporasi, selebihnya yakni 1,23 juta investor berinvestasi di saham. Kami berharap di semester I ini, jumlah total investor mencapai 2,9 juta,” tutur Hasan di jumpa pers virtual di Jakarta, baru-baru ini. untuk investor total,

Untuk meningkatkan jumlah investor ritel, BEI menggenjot edukasi dan sosialisasi di platform digital. Sebab, investor milenial yang membuka rekening efek menunjukkan tren pertumbuhan. Investor milenial melek teknologi sehingga acapkali menggunakan platform digital untuk mencari informasi mengenai investasi di pasar modal. Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kumlah investor muda atau milenial sejak 2016-Mei 2020 terindentifikasi di kalangan investor berusia 18-30 tahun. Hasan menyampaikan BEI akan menggenjot program Waktu Indonesia Berinvestasi alias WIB di kanal digital untuk menjangkau seluruh calon investor, termasuk kalangan milenial.

Pada kesempatan itu, Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI, mengatakan masa pandemi Covid-19 justru mendorong investor lokal memanfaatkan teknologi digital untuk mempelajari seluk-beluk investasi. “Mereka mulai berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham dan produk reksadana,” ujar Inarno.

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement