Rabu 01 Jul 2020 11:32 WIB

BPS Catat Inflasi Juni 0,18 Persen

Inflasi tahunan tercatat 1,96 persen.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu sebesar 0,18 persen, sehingga tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2020) mencapai 1,09 persen. Sementara itu, inflasi tahunan sebesar 1,96 persen.
Foto: Republika
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu sebesar 0,18 persen, sehingga tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2020) mencapai 1,09 persen. Sementara itu, inflasi tahunan sebesar 1,96 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu sebesar 0,18 persen, sehingga tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2020) mencapai 1,09 persen. Sementara itu, inflasi tahunan sebesar 1,96 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang diobservasi, sebanyak 76 kota di antaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari dengan 1,33 persen.

"Sedangkan, 14 kota lainnya menghadapi deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Ternate, yakni minus 0,34 persen," ujarnya dalam konferensi pers live streaming, Rabu (1/7).

Suhariyanto menuturkan, apabila dibandingkan inflasi bulanan pada tahun sebelumnya, pola kali ini agak berbeda. Pada tahun-tahun lalu, bulan yang terdapat Ramadhan dan Lebaran selalu menjadi puncak inflasi, kemudian diikuti dengan penurunan.

Tapi, pada tahun ini, bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang jatuh pada April dan Mei mengalami inflasi yang lumayan flat, yakni masing-masing 0,08 persen dan 0,07 persen. Sedangkan, pada Juni atau satu bulan setelah Lebaran, justru naik sedikit menjadi 0,18 persen. "Ini karena situasi tidak biasa, ada pandemi," tuturnya.

Apabila dilihat dari kelompok pengeluaran, sebagian besar di antaranya mengalami inflasi dengan tingkat tertinggi terjadi pada makanan, minuman dan tembakau. Sementara itu, empat komponen mengalami deflasi dan satu menghadapi stagnan atau tidak menghadapi inflasi ataupun deflasi.

Sebelumnya, pada Mei, inflasi hanya berada pada level 0,07 persen. Dengan begitu, inflasi secara tahun kalender (year to date/ytd) menjadi 0,90 persen, dan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 2,19 persen.

Dari 90 kota IHK, inflasi terjadi di 67 kota IHK. Sementara deflasi terjadi di 23 kota IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 1,20 persen karena kenaikan harga ayam ras, ikan, dan bawang merah.

Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Tanjungpinang, Bogor, dan Madiun 0,01 persen. Selanjutnya, deflasi tertinggi terjadi di Luwuk 0,39 persen dan terendah terjadi di Manado 0,01 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement