Rabu 01 Jul 2020 09:57 WIB

PDIP: Pancasila Relevan Hadapi Pandemi Covid-19

Politikus PDIP mengatakan Pancasila relevan untuk hjadapi pandemi Covid-19.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Djarot Saiful Hidayat
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai, bahwa ajaran Soekarno tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila masih relevan hingga saat ini. Menurutnya, nilai-nilai itu dalam falsafah bernegara itu mampu membuat Indonesia bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19 ini. 

"Ajaran Bung Karno nyata-nyata sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia," kata Djarot Saeful Hidayat dalam webminar di Jakarta, Selasa (30/6).

Baca Juga

Dia mengatakan, semangat kebersamaan, solidaritas, gotong royong, religiositas, musyawarah, nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial diterjemahkan dalam bentuk regulasi kebijakan. Menurutnya, apabila setiap warga negara menerapkan nilai-nilai Pancasila maka bisa melahirkan sinergi antar anak bangsa.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, falsafah bangsa itu menjadi bekal untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Dia mengatakan, nilai-nilai tersebut juga tidak lekang oleh zaman dan teruji dalam perjuangan bangsa Indonesia.

"Jangan pernah sia-siakan apalagi meninggalkan nilai-nilai Pancasila yang sudah digali Bung Karno dan dipersembahkan kepada bangsa Indonesia," katanya.

Hal tersebut diungkapkan Djarot dalam webminar peringatan bulan Bung Karno. Mantan bupati Blitar itu berharap agar kegiatan ini bisa mengaktualisasikan gagasan Bung Karno secara kekinian dan terus diingat oleh generasi saat ini hingga menghilangkan kesalahan penafsiran.

Djarot mengungkapkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berharap agar peringatan bulan Bung Karno di tengah pandemi Covid-19 ini ditujukan untuk menggelorakan semangat berdikari. Ia mengatakan, bangsa diingatkan bagaimana harus berdikari sekurang-kurangnya di bidang pangan, kesehatan, energi, keuangan, pertahanan dan keamanan melalui pandemi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement