Rabu 01 Jul 2020 08:21 WIB

Kasus Covid-19 di AS Diperkirakan Tembus 100.000 per Hari

Tiga negara bagian AS menjadi episenter baru pandemi Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat, Selasa (28/4).
Foto: Ashlee Rezin Garcia/Chicago Sun-Times via AP
Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat, Selasa (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kasus virus corona, Covid-19 di Amerika Serikat (AS) diprediksi dapat menginfeksi lebih dari dua kali lipat menjadi 100.000 per hari. Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci menyatakan, kondisi tersebut terjadi karena lonjakan kasus tidak terkendali. 

Kalifornia, Texas, dan Arizona menjadi episenter baru pandemi Covid-19 di AS. Masing-masing melaporkan peningkatan kasus Covid-19 yang menambah tekanan pada uji coba vaksin potensial yang sedang dilakukan.

Baca Juga

"Jelas kita tidak berada dalam kendali penuh saat ini. Saya sangat khawatir karena itu bisa menjadi sangat buruk," kata Fauci mengatakan kepada komite Senat AS.

Fauci mengatakan, peningkatan harian kasus baru secara nasional saat ini sekitar 40.000. Kondisi itu bisa meningkat dengan dapat mencapai 100.000 kasus per hari, kecuali upaya nasional dilakukan untuk memusnahkan virus yang bangkit kembali.

“Kami tidak bisa hanya fokus pada area-area yang mengalami lonjakan. Itu menempatkan seluruh negara dalam bahaya," kata Fauci. 

Fauci menyatakan, tidak ada jaminan memiliki vaksin untuk mencegah segera infeksi Covid-19. Namun, data awal telah menunjukan para ilmuwan sangat optimis vaksin akan tersedia untuk 2021. 

"Mudah-mudahan akan ada dosis yang tersedia pada awal tahun depan," kata Fauci. 

Laporan Reuters menyatakan, kasus Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat pada  Juni di setidaknya 10 negara bagian, termasuk Texas dan Florida. Di negaa bagian Texas dan Arizona, tempat tidur perawatan intensif rumah sakit untuk pasien Covid- 19 sudah mengalami kekurangan pasokan.

Lebih dari 126.000 warga AS meninggal karena Covid-19. Jutaan orang kehilangan pekerjaan, karena negara bagian dan kota-kota besar memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah dan bisnis tutup. Ekonomi berkontraksi tajam pada kuartal pertama dan diperkirakan akan turun pada kuartal kedua.

Peningkatan kasus di AS juga berdampak pada pelarangan warganya untuk memasuki negara-negara Uni Eropa (UE). Terdapat daftar aman atau negara-negara yang diperbolehkan melakukan perjalanan yang tidak penting di UE dimulai pada Rabu (1/7). 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement