Rabu 01 Jul 2020 06:30 WIB

Pemkot Makassar Kerahkan 3.000 Personel TNI-Polri dan PMI

Angka penularan dan penyebaran Covid-19 di Kota Makassar sangat cepat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area publik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Foto: Antara/Arnas Padda
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area publik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama aparat TNI-Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), serta lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) setiap kelurahan yang jumlahnya lebih dari 3.000 orang akan melakukan penyemprotan disinfektan hingga ke seluruh bagian kota demi memutus rantai penularan Covid-19.

Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin di Kota Makassar, Selasa (30/6), mengatakan, penanganan Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri atau parsial, melainkan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, instansi maupun lembaga lainnya.

"Angka penularan dan penyebaran sangat cepat, maka dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat, instansi maupun lembaga-lembaga atau lainnya agar kasus Covid-19 ini bisa kita putus. Kita berusaha dan berikhtiar," ujar Rudy.

Dia mengatakan, program disinfektan massal ini adalah program yang sangat baik untuk memutus mata rantai Covid-19 dan cara tersebut dinilainya cukup efektif. Rudy menyatakan, penyemprotan disinfektan juga menjadi bagian dari edukasi pemerintah dan masyarakat harus patuh agar program tersebut bisa berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan bersama.

Rudy yang juga guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini menerangkan jika penyemprotan disinfektan hanyalah salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi ini. "Penyemprotan disinfektan hanya salah satu upaya pemerintah. Edukasi berkesinambungan harus dilakukan agar masyarakat tahu bagaimana menanganinya dan apa yang harus dilakukan jika di lingkungan kita ada yang terpapar," katanya.

Menurut dia, masyarakat harus sadar dan tidak berlebihan jika ada warga di lingkungan yang terpapar. Setiap warga tidak perlu menjauhi orang yang terpapar, melainkan hanya menjaga jarak dan bergotong royong dalam membantu warga tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Langkah-langkah ke depan, kita akan perkuat edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 ini bukan aib. Kita harus berani jujur dan patuh," katanya.

Komandan Lantamal VI Laksma, Hanarko Djodi Pamungkas menyatakan, kesiapannya mendukung penuh program pemerintah demi kemaslahatan masyarakat khususnya dalam penanganan bersama Covid-19.

"Kami di TNI khususnya di Lantamal VI akan selalu siap. Pandemi masih menyebar dan kami akan mendukung upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 ini. Sesuai dengan harapan Pak Wali Kota jika penyemprotan dilakukan hingga ke pelosok Makassar. Kami akan menyasar juga semua tempat di pulau-pulau Makassar," kata Hanarko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement