Selasa 30 Jun 2020 21:53 WIB

Satgas Karthula Kota Dumai Lakukan Pemadaman dan Pendinginan

Helikopter lakukan pengeboman air di wilayah Muara Enim, Ogan Komering dan Ogan Ilir.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
Satgas Karthula Kota Dumai Lakukan Pemadaman dan Pendinginan (ilustrasi).
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Satgas Karthula Kota Dumai Lakukan Pemadaman dan Pendinginan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tim Satuan Tugas Darat Kebakaran Hutan dan Lahan Kota Dumai melakukan pemadaman dan pendinginan setelah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di lahan gambut pada Senin (29/6). Luas lahan terbakar mencapai 3 hektare yang berlokasi di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau.

"Tim Satuan Tugas (Satgas) Darat mengidentifikasi vegetasi terbakar berupa semak belukar, akasia, dan sawit. Mereka mendapatkan dukungan udara melalui pengeboman air," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (30/6).

Ia menambahkan, upaya yang dilakukan selain memadamkan titik api dan titik panas atau hotspot juga pendinginan lahan bekas terbakar. Ia menambahkan, tim satgas yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa serta dunia usaha memanfaatkan air pada kanal untuk pemadaman. 

Sementara itu, ia menyebutkan pihaknya telah memberikan dukungan pengeboman air dengan helikopter jenis Sikorsky untuk wilayah Riau dan Sumatera Selatan. Ia menambahkan, helikopter melakukan pengeboman air di wilayah Muara Enim, Ogan Komering dan Ogan Ilir di Sumatera Selatan pada Senin (29/6) kemarin. 

 

Berdasarkan analisis per 29 Juni 2020 dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dia melanjutkan, potensi kemudahan terjadinya kebakaran dari ditinjau dari parameter cuaca yaitu wilayah Riau pada kategori mudah terbakar, sedangkan Sumatera Selatan mudah dan tidak mudah terbakar. Sedangkan melihat prakiraan curah hujan, wilayah tersebut memiliki curah hujan kategori menengah. 

"Kondisi ini menuntut kewaspadaan semua pihak untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dana lahan di wilayah yang langganan terjadi, seperti di Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement