Rabu 01 Jul 2020 00:35 WIB

Polda Metro Selidiki Status Izin Tinggal WN Nigeria 

Polisi telah berkordinasi dengan pihak Imigrasi menyelidiki izin tinggal WN Nigeria.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Petugas Imigrasi Tangerang mengamankan  Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria yang kedapatan tidak memiliki dokumen resmi keimigrasian di sebuah apartemen di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas Imigrasi Tangerang mengamankan Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria yang kedapatan tidak memiliki dokumen resmi keimigrasian di sebuah apartemen di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih menyelidiki status izin tinggal warga negara (WN) Nigeria di Apartemen Green Park View, Blok F, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Hal itu dilakukan pascaaksi pengeroyokan terhadap sejumlah anggota unit Cyber Crime Polda Metro Jaya yang dilakukan oleh sekelompok WN Nigeria.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya menduga di tempat tersebut banyak WN Nigeria yang tidak memiliki izin tinggal resmi atau ilegal. Oleh sebab itu, kata Yusri, polisi pun telah berkordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menyelidiki hal tersebut.

“Kita berkoordinasi dengan teman-teman imigrasi untuk kita titipkan di sana karena memang menyangkut masalah izin tinggal yang memang tidak ada,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (30/6).

Di sisi lain, Yusri menuturkan, jumlah pelaku terkait aksi pengeroyokan itu pun belum bertambah. Dia menyebut, hingga kini pelaku dalam peristiwa itu masih sebanyak 11 orang WN Nigeria.

“Sampai saat sekarang ini sudah ada 11 orang yang diamankan oleh petugas kepolisian,” ungkap dia.

Sebelumnya, empat anggota polisi menjadi korban pengeroyokan puluhan WNA, Sabtu (27/6). Peristiwa itu terjadi di Apartemen Green Park View Tower F, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Menurut Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Tengku Arsya Khadafi, penyebab keributan itu lantaran terjadi kesalahpahaman informasi terhadap para WNA asal Nigeria. 

"Keributan diperkirakan karena salah paham informasi ada razia orang asing dari pihak imigrasi, sehingga dari kelompok warga Nigeria melakukan pengadangan, perlawanan dan pengeroyokan terhadap anggota Polri," ujar Arsya, Sabtu (27/6). 

Dia menjelaskan, peristiwa itu bermula saat 15 anggota tim siber Polda Metro Jaya datang ke apartemen tersebut. Arsya mengungkapkan, kedatangan anggota polisi itu untuk melakukan pengembangan penangkapan seorang pelaku penipuan daring bernama Sima Gabriel.

Saat itu, sambung dia, salah satu WN Nigeria berteriak dan mengira kedatangan polisi untuk melakukan razia terhadap WNA. Sontak puluhan WN Nigeria lainnya berdatangan dan melakukan pengeroyokan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement