Selasa 30 Jun 2020 15:18 WIB

Merasa Difitnah, PDIP Bagikan Buku Bersampul Pancasila

Pembagian buku bersampul Pancasila sebagai bantahan fitnah PDIP anti-Pancasila.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ribuan kader PDIP
Foto: Republika
Ribuan kader PDIP

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, pihaknya akan menutup Bulan Bung Karno dengan membagi-bagikan ratusan paket buku tulis kepada keluarga-keluarga marhaen. Pada sampul buku tersebut, dicetak foto Bung Karno dan Pancasila. Menurut dia, hal ini juga sebagai bantahan atas fitnah yang menyebutkan PDIP anti-Pancasila.

"Kami menjawab berbagai fitnah dengan aksi nyata. Aksi yang membangun kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat, terutama anak-anak. Agar mencintai Indonesia sejak usia dini, seperti diajarkan Bung Karno," kata Adi di Surabaya, Selasa (30/6).

Adi mengakui pihaknya marah mendengar tuduhan-tuduhan miring yang dilayangkan terhadap partainya, apalagi setalah terjadinya insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan. Meski begitu, menurut Adi, kader-kader banteng dididik dan digembleng untuk mempunyai stamina panjang, daya juang kuat, serta taat pada hukum.

"Bendera PDI Perjuangan terus kita kibarkan. Tegak berdiri, yang dijaga seluruh kader. Ribuan bendera terus dinaikkan di rumah dan perkampungan Kota Surabaya. Kita percayakan kasus pembakaran bendera PDI Perjuangan kepada aparat kepolisian. Kita tempuh jalur hukum," ujar Adi.

Adi pun berharap polisi bisa bergerak cepat dan menangkap dalang di balik pembakaran bendera partai tersebut. "Kita berharap pada aparat kepolisian untuk menangkap para pelaku dan dalang pembakaran bendera dan membawa ke pengadilan," kata Adi.

Dalam mengisi Bulan Bung Karno, Adi mengaku pihaknya juga melakukan kegiatan sosial lainnya, salah satunya membagi-bagikan masker di kawasan padat penduduk seperti Tambaksari, Gubeng, dan Bubutan. Pembagian masker tersebut dimaksudkan untuk membantu kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

PDI Perjuangan Kota Surabaya juga diakuinya bakal segera meluncurkan organ taktis, yaitu Baguna (Badan Penanggulangan Bencana). Meski belum diluncurkan, Baguna PDI Perjuangan diakuinya telah melakukan berbagai aksi sosial seperti penyemprotan disinfektan ke kampung-kampung. Selain itu, Baguna membagikan masker, gentong portabel untuk cuci tangan, susu untuk ibu hamil dan balita, serta alat pelindung diri.

"Kita bantu Bu Risma dan jajaran pemerintah kota dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Surabaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement