Selasa 30 Jun 2020 13:40 WIB

Dinkes Kalteng Ingatkan Potensi Covid-19 pada Pesepeda

Para pesepeda harus menerapkan protokol kesehatan ketika bersepeda.

Warga mengayuh sepedanya saat melintas di jalan. Ilustrasi
Foto: ANTARA/NOVA WAHYUDI
Warga mengayuh sepedanya saat melintas di jalan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengingatkan potensi penyebaran Covid-19 kepada para pesepeda. Mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan aktivitas bersepeda.

"Saat bersepeda juga berpotensi terjadi penularan Covid-19. Hal itu dimungkinkan jika pesepeda tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak saat bersepeda," katanya di Palangka Raya, Selasa (30/6).

Ia menjelaskan jika jarak fisik untuk aktivitas antarmasyarakat dalam suatu ruangan atau tempat minimal satu meter atau 1,5 meter, jarak minimal antarpesepeda dua meter untuk samping kanan dan kiri serta sekitar 11 meter untuk jarak depan dan belakang.

Dia mencontohkan jika jarak antarpesepeda depan dan belakang hanya lima meter dan yang paling depan bersin maka dimungkinkan droplet yang terpercik ke udara menempel pada pesepeda di belakangnya. Hal itu karena saat bersepeda, pergerakan pesepeda cukup cepat. Hal tersebut berbeda dengan aktivitas di ruangan.

"Saya ambil contoh, hasil penelusuran ada satu tenaga kesehatan di Palangka Raya yang terpapar Covid-19 bukan karena sentuhan fisik melainkan dari aktivitas bersepeda," katanya.

Untuk itu, dia mengingatkan para pesepeda menjaga jarak dan selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, saat melakukan olahraga luar ruangan itu.

Hal yang juga harus diperhatikan yakni jangan sampai saat bersepeda dan menggunakan masker, pesepeda mengalami kekurangan pasokan oksigen.

Pernyataan itu diungkapkan dia saat memberikan materi dalam pelatihan digelar PWI Kalteng dengan tema "Meminimalkan Risiko Liputan" di tengah pandemi Covid-19 di Palangka Raya.

Ketua PWI Kalteng M. Haris Sadikin mengatakan pelatihan itu penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan jurnalis dalam mengantisipasi dan meminimalkan potensi penyebaran Covid-19 saat bertugas.

"Jurnalis merupakan salah satu profesi rentan terpapar Covid-19. Untuk itu penting pelatihan ini dilakukan agar potensi penularan virus di kalangan jurnalis ini diminimalkan," katanya.

Pada acara sehari itu, 30 jurnalis di Kota Palangka Raya berpartisipasi. Kegiatan tersebut juga menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak antarpeserta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement