Selasa 30 Jun 2020 12:20 WIB

Dompet Dhuafa Dorong Gerakan Program Kebun Pangan Keluarga

Gerakan kebun pangan keluarga sudah bergulir di 12 provinsi seluruh Indonesia.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Program Kebun Pangan Dompet Dhuafa Waspada semakin diminati di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Dompet Dhuafa
Program Kebun Pangan Dompet Dhuafa Waspada semakin diminati di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengupayakan ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 menjadi perhatian utama lembaga amil zakat nasional Dompet Dhuafa. Salah satu realisasinya melalui program Kebun Pangan Keluarga.

Direktur Pengembangan Zakat Dompet Dhuafa Bambang Suherman menginformasikan, program tersebut sudah bergulir di 12 provinsi se-Indonesia. Ada sejumlah titik penyelenggaraan di Jabodetabek, termasuk di Beji Timur, Kota Depok.

Baca Juga

Dompet Dhuafa memberdayakan masyarakat setempat untuk membuat Kebun Pangan Keluarga. Lahan milik salah satu warga di Jalan Garuda, Beji Timur, menjadi tempat menanam sejumlah jenis sayuran dan budidaya ikan.

"Dengan gagasan resistensi, tiap rumah diusahakan bisa menjadi supplier makanan, terutama kebutuhan dasar serat dan protein. Kalau ini kita lakukan di basis keluarga, sampai kapanpun krisis berlangsung, relatif tidak ada masalah," ujar Bambang.

Bagian dari program Cekal Corona Dompet Dhuafa itu masih berlangsung di tahap awal dan selanjutnya akan dikembangkan menjadi skema lanjutan. Setelah kebun pangan berbasis keluarga, program mendatang akan masuk ke skema komunal.

Skema komunal akan menggabungkan sekitar 10 rumah di satu wilayah untuk bersama-sama merawat kebun pangan. Dengan lingkup lebih besar, hasil panennya bisa dikonsumsi keluarga bahkan memasok warung sayur sekitar.

Apabila skema komunal berhasil, tidak menutup kemungkinan adanya pergerakan permintaan dan penawaran hingga bisa muncul sebagai unit produksi tersendiri. Sepanjang program Kebun Pangan Keluarga, tim Dompet Dhuafa juga terus melakukan pendampingan.

Bambang bersyukur momentum kontribusi tersebut berbarengan pula dengan rangkaian ulang tahun ke-27 Dompet Dhuafa. Aktivitas Kebun Pangan Keluarga di Beji turut melibatkan Chef Aiko yang memasak bersama dalam acara "Cooking Harmoni New Normal", akhir pekan lalu.

"Saya berharap Dompet Dhuafa semakin kuat memberikan manfaat bagi masyarakat, selalu bisa hadir untuk mengisi kekosongan harapan dari masyarakat, mendampingi teman-teman yang mau berjuang memperbaiki kondisi ekonomi hidupnya," ucap Bambang.

Penggerak Kebun Pangan Keluarga di Beji Timur, Retno Wijayanti, mengapresiasi program yang digagas Dompet Dhuafa. Dia mengatakan, secara sosiologis sebagian warga memang sudah memiliki kultur dan hobi berkebun, sehingga kebiasaan itu tinggal diorganisir.

Tim Dompet Dhuafa semula memberikan pelatihan dan memberikan bibit sayuran, antara lain bayam, kangkung, sawi, terung, cabai, dan tomat. Warga berimprovisasi dengan menanam jahe dan akan menambah sejumlah tanaman obat lain.

Salah satu inovasi dari Kebun Pangan Keluarga adalah "Budikdamber", singkatan dari budidaya ikan dalam ember. Seperti namanya, ikan lele dipelihara dalam ember, kemudian air kotoran ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk tumbuhan.

Pada Budikdamber di Kebun Pangan Keluarga Beji, ada tanaman kangkung yang tumbuh di bagian atas ember. Media aquaponik skala kecil itu sangat efektif diterapkan untuk masyarakat yang tidak memiliki kolam untuk budidaya ikan.

Retno menghitung, sudah ada lima kali panen bersama (untuk tanaman berbeda) sejak awal perawatan tanaman. Hasil sayuran dibagikan kepada sekitar 30 keluarga di rukun tetangga tersebut atau siapa saja yang membutuhkan.

"Sehari-hari ambil dari kebun, siapa saja yang mau bisa langsung petik. Mengisi kegiatan juga di new normal, mengurangi stres, sekarang setiap pagi ada harapan melihat tanaman sudah bertambah," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement