Komisi X DPR RI Desak Pemulihan Sektor Pariwisata

Protokol kesehatan pariwisata diharapkan dapat menjadi acuan semua pihak terkait

Selasa , 30 Jun 2020, 11:48 WIB
Wisatawan mengunjungi Masjid Menara Kudus di Kudus, Jawa Tengah, Senin (29/6/2020). Obyek wisata religi favorit warga kawasan Pantura untuk berziarah makam Sunan Kudus yang berada di sebelah barat masjid itu mulai ramai dikunjungi wisatawan dan pedagang dengan menerapkan protokol kesehatan guna meminimalisir penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.
Foto: ANTARA /YUSUF NUGROHO
Wisatawan mengunjungi Masjid Menara Kudus di Kudus, Jawa Tengah, Senin (29/6/2020). Obyek wisata religi favorit warga kawasan Pantura untuk berziarah makam Sunan Kudus yang berada di sebelah barat masjid itu mulai ramai dikunjungi wisatawan dan pedagang dengan menerapkan protokol kesehatan guna meminimalisir penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/wsj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mendesak pemerintah agar segera menyiapkan pemulihan sektor pariwisata. Setelah beberapa bulan terakhir begitu terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Bagaimana kebijakan pemerintah daerah dalam pemulihan pariwisata memasuki new normal ini. Semua pihak memahami betul betapa besar dampak dari virus Corona bagi sektor pariwisata," ujar Hetifah lewat keterangan tertulisnya, Selasa (30/6).

Menurutnya, pariwisata masih menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Sehingga, pemetintah harus serius dalam pemulihan di sektor tersebut

"Tentu untuk membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik lainnya harus secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya memang tidak ada," ujar Hetifah.

Protokol kesehatan di masa pandemi ini sedang disiapkan untuk sektor pariwisata. Kemenparekraf sedang menyusun buku panduan pariwisata di masa pandemi ini. 

"Tinggal yang menjadi pertanyaan, seberapa cepat pemulihan pariwisata yang dilakukan pemerintah. Respon pemulihan termasuk kondisi psikologis wisatawan asing dan masyarakat lokal juga sangat penting," ujar Hetifah.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah berencana membuka wisata alam yang berisiko rendah penularan Covid-19. Wisata yang dibuka di wilayah zona hijau Covid-19.

Protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan serta disusun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah disahkan oleh Kementerian Kesehatan tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.

"Diharapkan ini dapat menjadi acuan oleh semua pihak dalam rencana pembukaan pariwisata dan wisata alam," ujar dia.