Lukisan landart raksasa karya seniman Saype berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
Lukisan landart raksasa karya seniman Saype berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : KEYSTONE)
Seniman Saype berpose dengan Lukisan landart raksasa karyanya berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
Seniman Saype berpose dengan Lukisan landart raksasa karyanya berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
Seniman Saype menyelesaikan lukisan landart raksasa karyanya berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
Seniman Saype berpose dengan lukisan landart raksasa karyanya berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
Seniman Saype menyelesaikan lukisan landart raksasa karyanya berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
Seniman Saype menyelesaikan lukisan landart raksasa karyanya berjudul World in Progress yang mewakili dua anak menggambar dunia ideal mereka, di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Ahad (21/6). (FOTO : EPA-EFE/VALENTIN FLAURAUD)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Lukisan landart raksasa karya seniman Saype berjudul 'World in Progress' di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa, Swiss, Selasa (23/6).
Karya seni seluas 6.000 meter persegi ini diproduksi dengan cat biodegradable yang terbuat dari pigmen alami seperti batu bara dan kapur.
Lukisan landart, disumbangkan oleh Swiss untuk peringatan 75 tahun penandatanganan Piagam PBB di San Francisco pada tanggal 26 Juni 1945 yang akan diresmikan oleh Dewan Federal Swiss Ignazio Cassis, di hadapan Direktur Jenderal Kantor PBB di Jenewa, Tatiana Valovaya.
sumber : EPA-EFE