Senin 29 Jun 2020 20:24 WIB

Rumah Zakat Salurkan Sedekah Pangan di Desa Terpencil

Penyaluran yang dilakukan diantaranya 225 paket Sedekah Pangan Nusantara

Rumah Zakat salurkan sedekah pangan untuk warga desa terpencil di Sidoarjo.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat salurkan sedekah pangan untuk warga desa terpencil di Sidoarjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Rumah Zakat Surabaya menyalurkan Program Sedekah Pangan dalam rangka misi kemanusiaan dan juga sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak Covid-19. Rumah Zakat menyalurkan sedekah pangan ini di salah satu desa terpencil di Sidoarjo, tepatnya

di Desa Kepetingan, Dusun Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga

Penyaluran yang dilakukan diantaranya 225 paket Sedekah Pangan Nusantara, 250 paket Berbagi Makanan Keluarga dan 50 paket Kado untuk Yatim dan dhuafa.

Desa Kepetingan letaknya terisolir jauh dari kota. Selain itu, akses darat/jalan hanya bisa dilalui dengan jalan setapak yang kini sudah dilakukan pavingisasi namun hanya bisa satu motor via jalur darat atau jalur laut yakni dengan perahu motor.

Karena keterbatasan akses, akhirnya Rumah Zakat Surabaya Relawan Nusantara Surabaya membagi tim melalui darat untuk pengguna sepeda motor dan yang berkendaraan mobil menggunakan perahu membawa logistik yang akan disalurkan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari dermaga.

"Alhamdulillah kali ini Penyaluran tetap dilakukan standar protap Covid-19 tetap diimbau tidak berkerumun, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan memakai masker. Namun, memakai masker inilah kesadaran masyarakat masih kurang," kata Listanto, selaku Branch Manager Rumah Zakat area Perwakilan Jawa Timur yang ikut aksi penyaluran.

Edi Suwatno, Ketua Dusun Kepetingan menyatakan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan kepada warga. Ia berharap semoga kerja sama ini bisa terjalin untuk program selanjutnya.

Warga pun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat. "Matur nuwun nggih nak (terima kasih ya nak), nasi kotak ini buat makan saya dan cucu saya di rumah," ucap mbah Ranti yang sudah berusia 80 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement