Senin 29 Jun 2020 19:44 WIB

PPDB Selalu Jadi Persoalan karena Bangku Sekolah Terbatas

Perlu ada beasiswa bagi anak tidak mampu bersekolah di sekolah swasta yang baik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Petugas melayani orang tua siswa di posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 70, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas melayani orang tua siswa di posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 70, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Doni Koesoema menjelaskan berbagai macam permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu muncul setiap tahunnya karena keterbatasan bangku sekolah negeri. Padahal, jumlah calon peserta didik terus bertambah tiap tahunnya. 

Pengamat Pendidikan Doni Koesoema mengatakan pendaftar ke sekolah negeri akan selalu melebihi jumlah bangku. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi persoalan tersebut.

Baca Juga

"Untuk jangka pendek, pemerintah harus menyediakan solusi untuk anak-anak yang tidak dapat sekolah negeri, tapi berasal dari keluarga tidak mampu," ujar Doni saat dihubungi Republika.co.id, Senin (29/6).

Doni mengatakan, pemerintah dapat menyediakan beasiswa bagi anak-anak tersebut untuk bisa menempuh pendidikan di sekolah swasta yang baik. Dengan demikian, anak-anak dari kalangan yang tidak mampu tersebut tetap tetap memperoleh pendidikan meski tidak masuk sekolah negeri yang kerap menjadi rebutan calon peserta didik setiap tahun ajaran baru.

Untuk solusi jangka panjang, pemerintah harus meningkatkan kualitas sekolah. Tidak hanya sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta. 

Kemudian, pemerintah harus membuat prioritas dan fokus pada sekolah yang kurang baik untuk ditingkatkan kualitasnya. "Sekolah negeri yang bagus biarkan berkembang karena mereka sudah tahu bagaimana cara untuk semakin berkembang," tutur Doni.

Selain itu, menurut Doni, pemerintah juga bisa memikirkan bagaimana membantu sekolah sekolah swasta agar di masa pandemi ini tetap bisa bertahan. Sebab, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan peserta didik, tapi juga perekonomian daripada wali murid itu sendiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement