Senin 29 Jun 2020 14:45 WIB

Rencana Pengendalian Kerumunan di Masjid Suci Diperdalam

Masjidil Haram diperkirakan hanya menampung 40 persen jamaah.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Rencana Pengendalian Kerumunan di Masjid Suci Diperdalam
Foto: Reuters/Amr Abdallah Dalsh
Rencana Pengendalian Kerumunan di Masjid Suci Diperdalam

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Badan Urusan Masjid Agung untuk Urusan Dua Masjid Suci, baru-baru ini diketahui sedang menyusun rencana dan studi terkait pengendalian kerumunan. Langkah itu akan diperdalam untuk selanjutnya dibuka parsial bagi jamaah umroh dan tawaf.

Mengutip Saudi Gazette, Senin (29/6), diketahui rencana itu memungkinkan total jamaah maksimum sekitar 40 persen dari kapasitas Masjidil Haram. Tujuan studi yang dibuat itu, memungkinkan langkah pencegahan disertai protokol kesehatan untuk membendung Covid-19 ke depannya.

Baca Juga

Tak hanya itu, rencana tersebut juga memungkinkan untuk mengeksplorasi pra-registrasi dan nomor kontak pengunjung masjid saat masuk. Layaknya yang kini telah digunakan China di beberapa lokasi publik.

Sorotan lain dari rencana tersebut adalah pengaturan kamera termal untuk mengukur suhu pengunjung di pintu masuk. Mereka yang bersuhu tinggi akan dicegah masuk dan dirujuk ke spesialis dari Departemen Kesehatan untuk melakukan penyaringan, apakah mereka terinfeksi virus atau tidak.

Rencana pembukaan parsial itu juga termasuk mengizinkan jamaah memasuki mataf (area untuk mengelilingi) melalui Gerbang Raja Fahd dan keluar melalui Pintu Al-Safa dan Jembatan Al-Nabi. Pintu 89 dan 94 akan disisihkan untuk masuknya orang-orang selain umroh.

photo
Infografis Protokol Pelaksanaan Haji Arab Saudi - (Republika.co.id)

Adapun jamaah non-umroh yang datang dari sisi selatan dan barat, mereka harus memasuki lantai pertama mataf melalui pintu Flyover Ajyad dan Flyover Shubaika. Mereka akan keluar melalui eskalator dan Jembatan Al-Safa.

Untuk pintu keluar, bagi mereka yang melakukan sai di lantai dasar dikatakan bisa melalui Pintu Marwa. Sedangkan, pintu masuk ke lantai pertama jamaah akan melalui Jembatan Al-Nabi dan Pintu Al-Safa. Pintu keluar akan melalui Jembatan Marwa dan Eskalator Al-Raquba.

Rencana tersebut juga menekankan pentingnya langkah mengefektifkan titik masuk ke kota Makkah sejak dini hari, terutama pada Jumat. Langkah itu juga sebagai pendukung mengendalikan kerumunan di sepanjang jalan utama dan arteri menuju Masjid Agung.

Dengan adanya upaya menutup pusat Haram, terutama pada Jumat, didasarkan untuk mendorong penghuni hotel agar melakukan sholat di penginapan. Rencana yang sedang diperdalam itu juga menyerukan jamaah mendapat izin untuk mengunjungi Masjidil Haram dengan mengajukan aplikasi Tawakkalna. Hal itu untuk membatasi jamaah yang masuk masjid suci, dan tidak mengizinkan mereka yang berasal di luar kota suci memasuki kota dari pukul 09.00 hingga 20.00 tanpa izin.

 

https://saudigazette.com.sa/article/594852/SAUDI-ARABIA/Haram-Agency-working-out-crowd-control-plan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement