Senin 29 Jun 2020 10:35 WIB

84 Tahun Beroperasi, Olympus Akhiri Bisnis Kamera

Olympus menjual bisnis ke  Japan Industrial Partners pada 30 September.

Rep: Noee Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Produsen elektronik Jepang Olympus
Produsen elektronik Jepang Olympus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini mungkin kabar menyedihkan bagi pecinta kamera. Salah satu perusahaan fotografi tertua memutuskan untuk menutup bisnis kameranya.

Olympus, yang telah berkecimpung dalam bisnis kamera selama 84 tahun, telah mengunggah pemberitahuan di situs webnya. Perusahaan tersebut menyatakan telah membuat nota kesepahaman (MOU) untuk menjual bisnisnya.

Baca Juga

Selama lebih dari setahun, rumor tersebut beredar bahwa perusahaan ingin menutup dan menjual bisnis kameranya. Namun kali ini, nyata. Perusahaan telah menyusun MOU dan akan siap menjual bisnis ke  Japan Industrial Partners pada 30 September 2020.

Seperti yang dilansir dari  Mashable, Senin (29/6), Olympus mengklaim kegagalan divisi kameranya. Terutama karena kontribusi kebangkitan kamera smartphone. Perusahaan berusaha fokus pada pengurangan biaya lensa yang dapat diganti-ganti.

“Olympus telah menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi pasar kamera digital yang sangat sulit, karena, antara lain, penyusutan pasar yang cepat, yang disebabkan oleh evolusi smartphone,” ujar perusahaan.

Mereka menambahkan Olympus telah meningkatkan struktur biaya dengan merestrukturisasi basis manufaktur dan berfokus pada lensa yang dapat diganti bernilai tambah tinggi. Ini bertujuan untuk memperbaiki struktur penghasilan pada mereka agar dapat terus menghasilkan laba bahkan ketika penjualan berkurang. 

Tetapi, cara tersebut masih tidak menghasilkan keuntungan yang diperlukan untuk menjaga bisnis berjalan. Pun, perusahaan beroperasi selama tiga tahun terakhir dalam kerugian.

“Terlepas dari semua upaya seperti ini, bisnis pencitraan Olympus mencatat kerugian operasi selama tiga tahun fiskal berturut-turut hingga periode yang berakhir pada Maret 2020,” kata perusahaan menambahkan. Penjualan kamera turun setengahnya pada Maret 2020.

Menurut The Korea Times, perusahaan akan menutup semua bisnis mengenai produk dan servis, serta toko online pada 30 Juni di Korea Selatan. Namun, pusat layanan masih akan beroperasi hingga 31 Maret 2026 bagi mereka yang perlu memperbaiki peralatan kamera.

Sisi lain, perusahaan masih memiliki jangkauan yang kuat di bidang peralatan medis. Sekarang mereka akan mengalihkan sebagian besar upaya mereka ke segmen bisnis tersebut.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement